Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Asing Segera Bangun Proyek Properti di IKN, UEA atau Malaysia?

Badan Otorita mengeklaim proyek properti pertama dari investor asing akan segera dibangun dalam waktu dekat di IKN. Berikut bocorannya.
Penampakan proyek Istana Presiden di Ibu Kota Nusantara (IKN), Rabu (5/6/2024) - Youtube Setpres
Penampakan proyek Istana Presiden di Ibu Kota Nusantara (IKN), Rabu (5/6/2024) - Youtube Setpres

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara mengeklaim proyek properti pertama dari investor asing akan segera dibangun dalam waktu dekat.

Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN, Agung Wicaksono, mengaku, notabenenya sudah banyak proposal dari investor asing. Kendati demikian, sambungnya, strategi Otorita yaitu membangun IKN dari belanja negara dan investor dalam negeri terlebih dahulu.

Kini, sambungnya, sejumlah konglomerat lokal seperti Sugianto Kusuma alias Aguan sudah membangun hotel dan properti lainnnya di IKN. Oleh sebab itu, ke depan giliran investor asing yang masuk ke IKN.

"Targetnya adalah kita akan melihat setidaknya satu investor asing akan mulai membangun properti sebagai penanda kemajuan [pembangunan IKN]," kata Agung dalam Bloomberg CEO Forum di Jakarta Selatan, Rabu (4/9/2024).

Bahkan, dia mengungkapkan sejumlah negara yang sudah menyatakan untuk ikut bangun IKN seperti Uni Emirat Arab (UEA) dan Malaysia. Menurutnya, UEA dan Malaysia berniat menjalin kemitraan pemerintah-swasta alias public private partnership (PPP).

"UEA di sektor energi terbarukan. Malaysia, tetangga dekat kami di Pulau Kalimantan, mereka berkomitmen bangun perumahan pemerintah," ujar Agung.

Lebih lanjut, dia tidak heran apabila sebelumnya masih banyak investor asing yang ragu menggelontorkan uang ke IKN. Bagaimanapun, lanjutnya, di Indonesia beberapa bulan lalu masih heboh pemilihan presiden.

Sekarang, Agung berpendapat bahwa kejelasan keberlanjutan pembangunan IKN sudah jelas karena yang presiden terpilih Prabowo Subianto sudah menyatakan komitmennya. Begitu dengan peraturan perundang-undangan yang sudah jelas.

Dia pun mengatakan pemerintah Indonesia sudah bekerjasama dengan lembaga-lembaga kredibel untuk terus menarik investor asing seperti Tony Blair Institute dan Indonesia Investment Authority.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkap pembangunan IKN tidak hanya bertumpu pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) semata, melainkan juga ditopang dari investasi swasta dan BUMN.

Jokowi menyebut sebanyak 55 perusahaan telah menanamkan modalnya di IKN dengan total nilai investasi mencapai Rp56,2 triliun hingga periode Agustus 2024.

“Dan per hari ini, perlu juga saya sampaikan bahwa di luar anggaran dari APBN, investasi yang masuk [ke IKN] sudah Rp56,2 triliun dari 55 yang sudah groundbreaking,” kata Jokowi saat menyampaikan pengantar di Rapat Sidang Kabinet Perdana di IKN, dikutip dari Youtube Sekretariat Presiden, Senin (12/8/2024).

Jokowi merinci, mayoritas proyek investasi tersebut merupakan pembangunan kantor dan perbankan yang mencapai 14 proyek. Kemudian, sektor retail dan logistik mencapai 10 proyek.

Selanjutnya, sektor hunian dan area hijau ada 9 proyek, perhotelan 8 proyek, pendidikan 6 proyek, kesehatan 3 proyek, media dan teknologi 3 proyek dan terakhir sektor energi dan transportasi sebanyak 2 proyek.

Adapun, hingga akhir 2024, pemerintah menargetkan investasi yang masuk ke IKN mencapai Rp100 triliun. Dengan capaian investasi saat ini yang sudah mencapai Rp56,2 triliun, artinya pemerintah masih harus mengejar investasi Rp43,8 triliun untuk mencapai target tahun ini.

Untuk terus mempersubur iklim investasi di IKN, Presiden Jokowi juga baru-baru ini resmi meneken Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 25 Tahun 2024 tentang Satgas Percepatan Investasi IKN. 

Salah satu tujuan dibentuknya Satgas itu antara lain untuk memfasilitasi pelaku usaha dalam memperoleh perizinan berusaha, kemudahan berusaha, dan fasilitas penanaman modal yang bersifat lintas sektor dan kewenangan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper