Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum III Badan Pengurus Pusat (BPP) Gapensi, Bambang E. Marsono buka-bukaan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara tak membawa pengaruh besar bagi para kontraktor dan pengusaha konstruksi lokal.
Bambang yang juga mantan Direktur Utama PT Brantas Abipraya (Persero) periode 2011 – 2021 itu menjelaskan bahwa kontraktor lokal kerap tak dilibatkan di proyek konstruksi infrastruktur. Alhasil, kontraktor kecil nasional terus menyusut.
“Bagaimana proyek IKN ini? Apa pengaruhnya terhadap pengusaha lokal di sana. Ternyata jawabannya hampir tak ada pengaruhnya. Jadi, pengaruhnya sangat kecil tak seperti yang diharapkan di awal,” kata Bambang di Kantor Bisnis Indonesia, Rabu (4/9/2024).
Atas dasar hal itu, Bambang meminta agar pemerintah ke depan dapat lebih memperhatikan nasib para kontraktor kecil.
Salah satu caranya dapat dilakukan melalui pengadaan paket proyek yang nilainya kecil. Sehingga, para kontraktor lokal dapat secara langsung mengikuti proses lelang.
Tak hanya itu, Bambang juga menilai pemerintah seharusnya melibatkan kontraktor kecil melalui joint operation (JO) di proyek IKN bersanding dengan para kontraktor jumbo BUMN Karya lainnya.
Baca Juga
“Memang yang terlibat di sana kebanyak kontraktor besar, sebetulnya kontraktor kecil kan bisa saja dilibatkan dengan berbagai cara,” pungkasnya.
Asal tahu saja, hingga periode Juli 2024, serapan APBN untuk pembangunan IKN dilaporkan telah mencapai Rp80 triliun untuk mendanai sebanyak 104 proyek.
Perinciannya, paket fisik batch 1 dengan total 40 proyek memakan anggaran senilai Rp25 triliun progres fisiknya hingga Juni telah mencapai 84,94%.
Kemudian, batch 2 dengan total 31 paket senilai Rp27,63 triliun progresnya mencapai 38,03% dan batch 3 dengan 33 paket senilai Rp26,53 triliun dengan progres mencapai 7,02%.