Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Siap-Siap, Program Makan Gratis Prabowo Rp71 Triliun Ambil Dana Pendidikan

Anggaran program makan gratis presiden terpilih Prabowo Subianto akan diambilkan dari pos pendidikan pada APBN 2025.
Menteri Keuangan Sri Mulyani tiba di kompleks jelang Sidang Tahunan MPR dan Sidang bersama DPR dan DPD 2024 dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia di Jakarta, Jumat (16/8/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Menteri Keuangan Sri Mulyani tiba di kompleks jelang Sidang Tahunan MPR dan Sidang bersama DPR dan DPD 2024 dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia di Jakarta, Jumat (16/8/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan anggaran pendidikan pada 2025 sebagian akan digunakan untuk program unggulan Presiden Terpilih Prabowo Subianto, yakni makan bergizi gratis.

Adapun pemerintah dalam RAPBN 2025 mengalokasikan sebesar Rp722,6 triliun untuk pendidikan. Sri Mulyani menyampaikan, anggaran senilai Rp71 triliun yang dialokasikan untuk program makan bergizi gratis masuk dalam anggaran pendidikan.

“Untuk program prioritas presiden terpilih makanan bergizi gratis, yang Rp71 triliun sudah ada di sini,” ungkap Sri Mulyani dalam Konferensi Pers RAPBN 2025 di Kantor DJP Kemenkeu, Jumat (16/8/2024).

Dia menuturkan pengaturan anggaran program makan bergizi gratis akan diatur lebih lanjut oleh tim program tersebut, dan akan terus disempurnakan. Dengan begitu, sambungnya, program tersebut tidak hanya berdampak bagi anak sekolah, tetapi juga memberikan multiplier effect ekonomi di tingkat lokal.

Seperti diketahui, pemerintah resmi mengalokasikan anggaran Rp71 triliun atau 0,29% terhadap PDB, sesuai dengan RUU tentang APBN 2025.

Dalam dokumen Buku II Nota Keuangan RPABN 2025, disampaikan bahwa rancangan anggaran sebesar Rp71 triliun tersebut akan dimanfaatkan untuk pembiayaan makanan, distribusi (safeguarding) dan operasional lembaga yang menangani program makan bergizi gratis.

Adapun tenaga kerja yang diharapkan dapat terserap untuk pelaksanaan program ini sekitar 820.000 pekerja. Oleh sebab itu, pemerintah mengharapkan program tersebut dapat menyumbang peningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia sekitar 0,10% pada 2025.

Program ini akan direalisasikan dengan memberikan makan bergizi dan susu gratis di sekolah dan pesantren, serta bantuan gizi untuk anak balita, dan ibu hamil/menyusui dengan risiko anak stunting.

Pada tahap awal, program ini akan diberikan kepada peserta didik prasekolah/PAUD dan peserta didik sekolah dasar, dan sekolah menengah di daerah kabupaten/kota yang memiliki status stunting dan kemiskinan tinggi, serta daerah yang sudah memiliki kesiapan fasilitas sarana dan prasarana untuk menjalankan program makan bergizi gratis.

Dalam pidato nota keuangan pada Sidang MPR 2024, Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa anggaran pendidikan pada RAPBN 2025 sebesar Rp722,6 triliun. Alokasi anggaran itu untuk peningkatan gizi anak sekolah, renovasi sekolah, dan pengembangan sekolah unggulan.

"Anggaran pendidikan juga untuk perluasan program beasiswa, pemajuan kebudayaan, penguatan perguruan tinggi kelas dunia, serta untuk pengembangan riset," kata Presiden dalam pidato pemerintah atas Rancangan Undang-Undang APBN 2025, di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2024).

Alokasi anggaran pendidikan pada tahun depan meningkat jika dibandingkan dengan tahun ini yang mencapai Rp665 triliun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ni Luh Anggela
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper