Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Media Asing Soroti Pidato Kenegaraan Terakhir Jokowi

Sejumlah media asing turut memberitakan pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR dan DPD Tahun 2024.
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato terkait Laporan Kinerja Lembaga-lembaga Negara dan Pidato Kenegaraan dalam rangka HUT Ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia dalam Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR - DPD Tahun 2024 di Gedung Nusantara, kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2024). Dok. DPR
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato terkait Laporan Kinerja Lembaga-lembaga Negara dan Pidato Kenegaraan dalam rangka HUT Ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia dalam Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR - DPD Tahun 2024 di Gedung Nusantara, kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2024). Dok. DPR

Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah media asing turut memberitakan pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR dan DPD Tahun 2024 dan Penyampaian Nota Keuangan untuk APBN 2025

Sebagai informasi, pidato kenegaraan tahun ini merupakan yang terakhir dilakukan oleh Jokowi sebelum digantikan oleh Presiden Terpilih Prabowo Subianto pada Oktober 2024 mendatang.

Dalam pemberitaan Bloomberg pada Jumat (16/8/2024), Jokowi menceritakan keberhasilannya dalam menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang stabil, meningkatkan pengolahan bahan mentah di dalam negeri, meningkatkan infrastruktur serta mengurangi kemiskinan.

Jokowi, mengatakan dirinya telah membangun landasan bagi pembangunan yang berpusat pada Indonesia atau Indonesia sentris. Hal ini termasuk meningkatkan pengolahan mineral penting yang telah menarik investasi dan menciptakan lebih dari 200.000 lapangan kerja.

"Meski banyak negara lain yang menggugat, menentang, bahkan berusaha menggagalkan kita, sebagai bangsa yang berdaulat, sebagai bangsa yang besar, kita tidak goyah, tapi terus melangkah maju,” kata Jokowi dikutip dari Bloomberg.

Jokowi melanjutkan, di bawah pemerintahannya, Indonesia berhasil menjaga pertumbuhan ekonomi tetap stabil pada kisaran 5%, menstabilkan inflasi pada kisaran 2% hingga 3%, dan mengurangi kemiskinan ekstrem. Selain itu, tingkat pengangguran dan stunting pada anak-anak juga telah berkurang.

Sementara itu, pemberitaan yang dikutip dari Reuters menekankan pencapaian Jokowi dari sisi pembangunan infrastruktur yang berhasil mengerek naik perekonomian.

“Kita telah mampu membangun fondasi dan peradaban baru, membangun dari pinggiran, membangun dari desa-desa, dan membangun dari daerah terluar,” katanya dalam pidato kenegaraannya dikutip dari Reuters.

Hingga saat ini, pemerintah disebut telah membangun 2.700 kilometer jalan tol baru, 50 pelabuhan dan bandara baru, serta 1,1 juta hektar saluran irigasi.

Adapun, Jokowi juga menyoroti catatan perekonomian Indonesia, dengan menunjukkan tingkat pertumbuhan yang konsisten sebesar 5%, meski ada tantangan ekonomi global. Jokowi mengatakan penurunan kemiskinan ekstrem dari 6,1% menjadi di bawah 1%, penerapan sistem layanan kesehatan nasional, dan perombakan hukum pidana merupakan beberapa keberhasilan yang patut dicatat.

Jokowi disebut meninggalkan jabatannya dengan warisan catatan pertumbuhan ekonomi yang kuat. Meski demikian, dirinya juga menghadapi kritik mengenai aspek-aspek lain dari warisan kepemimpinannya, termasuk melemahnya lembaga peradilan dan antikorupsi serta upaya untuk memelihara dinasti politiknya sendiri.

Oktober lalu, Mahkamah Konstitusi, yang saat itu dipimpin oleh saudara ipar Jokowi, mengubah persyaratan usia calon presiden, sehingga membuka jalan bagi putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, 36 tahun, untuk mencalonkan diri dan memenangkan kursi wakil presiden.

Gibran, bersama presiden terpilih Prabowo Subianto, akan dilantik pada 20 Oktober mendatang.

Menutup pidatonya pada hari Jumat, Jokowi juga meminta maaf kepada masyarakat Indonesia atas segala kekurangan selama masa jabatannya.

“Sepuluh tahun bukanlah waktu yang lama untuk menyelesaikan seluruh permasalahan bangsa kita,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper