Bisnis.com, JAKARTA — Indonesia tercatat masih melakukan ekspor sejumlah produk ke Israel meskipun tidak memiliki hubungan bilateral.
"Eskpor Indonesia ke Israel naiknya tipis sekali secara MtM [month-to-month/bulanan], dan komoditas terbesar adalah HS 15 lemak dan minyak hewan nabati, dan beberapa produk kimia dalam kategori HS 38 dan alas kaki HS 64," ujar Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti, Kamis (15/8/2024).
Secara terperinci, BPS mencatat nilai ekspor Indonesia ke Israel pada Juli 2024 mencapai US$16,24 juta atau mengalami kenaikan 1,86% (MtM) dibandingkan bulan sebelumnya sebesar US$15,95 juta.
Secara tahunan, nilai ekspor Indonesia ke Israel pada Juli 2024 juga mengalami kenaikan 21,39% (year-on-year/YoY) dibandingkan ekspor ke Israel pada Juli 2023 sebesar US$13,38 juta.
Secara kumulatif, total nilai ekspor Indonesia ke Israel selama periode Januari—Juli 2024 mencapai US$98,53 juta atau naik 6,59% (YoY) dibandingkan nilai ekspor pada periode yang sama tahun lalu sebesar US$92,44 juta.
Secara terperinci, produk yang paling banyak diekspor Indonesia ke Israel pada Juli 2024 yaitu lemak dan minyak hewan/nabati (HS 15) dengan nilai mencapai US$3,41 juta. Nilai ekspor minyak hewan nabati ini naik 75,78% (mtm) dari nilai ekspor bulan sebelumnya sebesar US$1,94 juta dan naik 44,49% (YoY) dari ekspor Juli 2023 sebesar US$2,36 juta.
Baca Juga
Selain itu, ekspor alas kaki (HS 64) asal Indonesia ke Israel pada Juli 2024 tercatat US$1,69 juta mengalami kenaikan 30,82% (mtm) dibandingkan ekspor bulan sebelumnya sebesar US$1,29 juta. Secara tahunan, ekspor alas kaki ke Israel pada Juli 2024 juga mengalami kenaikan 45,47% (YoY) dibandingkan ekspor pada Juli tahun lalu sebesar US$1,16 juta.
Adapun, produk mesin dan perlengkapan elektrik (HS 85) pada Juli 2024 tercatat sebesar US$1,248 juta naik tipis 0,14% (mtm) dibandingkan nilai ekspor pada bulan sebelumnya US$1,246 juta, dan naik 8,66% (YoY) dibandingkan nilai ekspor pada Juli 2023 sebesar US$1,14 juta.
Ekspor produk kimia (HS 38) ke Israel pada Juli 2024 tercatat sebesar US$85.300 mengalami penurunan 59,5% (mtm) dibandingkan nilai ekspor pada bulan sebelumnya sebesar US$210.600. Nilai ekspor produk kimia asal Indonesia ke Israel juga turun drastis hingga 94,90% (YoY) dibandingkan nilai ekspor pada Juli 2023 sebesar US$1,67 juta.
Selain itu, ekspor bahan kimia organik (HAS 29) ke Israel pada Juli 2024 tercatat sebesar US$702.700 mengalami peningkatan 79,76% (mtm) dibandingkan nilai ekspor pada bulan sebelumnya US$390.900. Namun, secara tahunan ekspor bahan kimia organik Indonesia ke Israel pada Juli 2024 mengalami penurunan 19,16% (YoY) dibandingkan nilai ekspor pada Juli 2023 sebesar US$869.300.