Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Stastistik (BPS) melaporkan China masih menjadi negara tujuan utama ekspor komoditas-komoditas dalam negeri pada Juli 2024. Sementara itu, Jepang telah menggeser India di urutan ketiga.
Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan, China masih menjadi tujuan utama ekspor Indonesia atau berkontribusi terhadap 23,19% dari total ekspor Indonesia pada Juli 2024. Di posisi kedua, ada Amerika Serikat (AS) dengan kontribusi 10,34% dari total ekspor.
"Pada bulan ini [Juli 2024], Jepang menggeser India, yang biasanya India berada pada pangsa ekspor terbesar ketiga," ungkap Amalia dalam konferensi pers di Kantor BPS, Jakarta Pusat, Kamis (15/8/2024).
Dia merincikan, nilai ekspor ke China, AS, dan Jepang setara dengan 42,11% dari total ekspor pada Juli 2024. Sisanya: 17,85% ke Asean, 6,92% ke Uni Eropa, dan 33,13% ke negara-negara/kawasan lainnya.
Lebih lanjut, Amalia mengungkapkan nilai ekspor nonmigas ke China senilai US$4,82 miliar atau naik sebesar 3,42% (month-to-month/MtM), sementara ke AS senilai US$2,51 miliar atau naik sebesar 9,33% (MtM), dan ke Jepang senilai US$1,78 miliar atau naik sebesar 43,46% (MtM).
"Secara tahunan, nilai ekspor ke Amerika Serikat dan Jepang mengalami peningkatan," jelasnya.
Baca Juga
Tak hanya itu, sambungnya, nilai ekspor nonmigas ke Asean dan Eropa juga naik secara bulanan dan tahunan.
Secara keseluruhan, BPS mencatat nilai ekspor mencapai US$22,21 miliar pada Juli 2024 atau naik 6,55% dibandingkan Juni 2024. Perinciannya, ekspor migas senilai US$1,42 miliar atau naik 15,57% (MtM) dan nilai ekspor nonmigas naik 5,98% (MtM) dengan nilai US$20,79 miliar.