Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor Batu Bara, CPO, dan Besi-Baja Kompak Anjlok pada Juli 2024

Ekspor sejumlah komoditas unggulan, seperti batu bara dan CPO tercatat anjlok, turut andil pada surplus neraca dagang Juli 2024 yang menyusut.
Truk membawa batu bara di tambang milik PT Bukit Asam Tbk (PTBA)  di Tanjung Enim, Kabupaten Muara Enim , Sumatra Selatan, Rabu (18/10/2023). Bisnis/Abdurachman
Truk membawa batu bara di tambang milik PT Bukit Asam Tbk (PTBA) di Tanjung Enim, Kabupaten Muara Enim , Sumatra Selatan, Rabu (18/10/2023). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor tiga komoditas nonmigas unggulan yaitu batu bara, besi dan baja, hingga minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) dan turunannya kompak mengalami penurunan pada Juli 2024.

Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan, penurunan nilai ekspor batu bara, besi-baja, dan CPO tersebut terjadi secara bulanan (month-to-month/MtM) maupun tahunan (year-on-year/YoY).

"Nilai ekspor batu bara turun -0,07% secara bulanan dan -2,49 secara tahunan. Nilai ekspor besok dan baja turun 3,28% secara bulanan dan 8,07% penurunannya secara tahunan. Nilai ekspor CPO dan turunannya mengalami penurunan 36,37% secara bulanan dan juga mengalami penurunan sebesar 39,22% secara tahunan," jelas Amalia dalam konferensi pers di Kantor BPS, Jakarta Pusat, Kamis (15/8/2024).

Dia merincikan, nilai ekspor batu bara senilai US$2,49 miliar atau berkontribusi sebanyak 11,99% dari total nilai ekspor pada Juli 2024; ekspor besi dan baja meraup US$2,03% atau setara 9,78% dari total nilai ekspor Juli 2024; dan ekspor CPO dan turunannya meraup US$1,39 miliar atau setara 6,66% dari total nilai ekspor Juli 2024.

Secara keseluruhan, BPS mencatat nilai ekspor mencapai US$22,21 miliar atau naik 6,55% dibandingkan Juni 24. Perinciannya, ekspor migas senilai US$1,42 miliar atau naik 15,57% (MtM) dan nilai ekspor nonmigas naik 5,98% dengan nilai US$20,79 miliar.

Meski nilai ekspor komoditas nonmigas unggulan kompak turun, namun Amalia menjelaskan nilai ekspor bijih logam, terakhir, dan abu (HS 26); logam mulai dan perhiasan/permata (HS 71); serta mesin dan perlengkapan elektrik (HS 85) mengalami kenaikan impresif.

"[Komoditas-komoditas tersebut] menopang pertumbuhan ekspor nonmigas pada Juli 2024," ungkap Amalia.

Dia merincikan, komoditas HS 26 nilai ekspornya naik US$691,18 juta (MtM) menjadi US$708,57 juta atau setara 3,41% dari total nilai ekspor Juli 2024; komoditas HS 71 nilai ekspornya naik US$266,84 juta (MtM) menjadi US$788,9 juta atau setara 3,8% dari total nilai ekspor Juli 2024; dan komoditas HS 85 nilai ekspornya US$168,64 juta (MtM) menjadi US$1.301,24 juta atau setara dengan 6,26% dari total nilai ekspor Juli 2024.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper