Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan konsumsi tumah tangga tetap tumbuh positif dan meningkat pada kuartal II/2024 sebesar 4,93% (year-on-year/YoY) dari kuartal sebelumnya yang sebesar 4,91%.
Meski demikian, capaian ini tercatat melambat dari kuartal II/2023 maupun kuartal II/2022 yang tumbuh masing-masing sebesar 5,22% dan 5,52%.
Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh. Edy Mahmud menjelaskan perlambatan yang terjadi akibat konsumsi di beberapa subkelompok mengalami pelemahan.
“Nilai konsumsi lebih tinggi dari kuartal sebelumnya. Sementara sebagian komoditas seperti pakaian dan transportasi mengalami pertumbuhan yang tidak setinggi pertumbuhan tahun lalu,” jelasnya dalam konferensi pers, Senin (5/8/2024).
Hal ini, kata Edy, ditunjukkan oleh indikator Indeks Perdagangan Eceran Riil yang melambat dan penjualan wholesales sepeda motor yang turut melambat.
Selain itu, pada kuartal II tersebut juga terjadi pergeseran periode Ramadan dan Idulfitri yang mempengaruhi pola konsumsi.
Baca Juga
Jika pada tahun sebelumnya Ramadan dan Idulfitri sebgaian besar terjadi pada kuartal II/2024, tahun ini justru konsumsi untuk Ramadan dan Idulfitri sebagian besar terjadi pada Maret 2024.
“Pergeseran momentum lebaran ada sedikit pengaruhnya terhadap konsumsi rumah tangga,” lanjutnya.
Di sisi lain, Edy menyampaikan perlambatan yang tampak ini karena basis pembanding dari tahun-tahun sebelumnya, mengingat masih adanya efek Covid-19.
Di mana pembanding konsumsi rumah tangga kuartal II/2023 adalah kuartal II/2022 yang kondisinya berbeda karena masih merasakan dampak dari Pandemi Covid-19. Sementara BPS menilai kondisi kuartal II/2024 dan kuartal II/2023 hampir serupa karena sudah berjalan normal dari pandemi.
Secara umum, konsumsi rumah tangga masih menjadi kontributor utama terhadap ekonomi yang tumbuh sebesar 5,05% (YoY) pada kuartal II/2024.
Utamanya, terdorong oleh perayaan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) seperti Idulfitri, Waisak, Kenaikan Isa Almasih, dan Iduladha.
Subkomponen konsumsi rumah tangga yang tumbuh tinggi, antara lain transportasi dan komunikasi serta restoran dan hotel. Sejalan dengan hal tersebut, mobilitas masyarakat juga meningkat pada HBKN dan masa libur sekolah.