Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BKPM Catat Investasi Sektor Properti Tembus Rp33,5 Triliun Kuartal II/2024

BKPM melaporkan dari nilai investasi Rp33,5 triliun di sektor properti pada kuartal II/2024, investor lokal berkontribusi sebesar Rp21,4 triliun.
Foto aerial salah satu perumahan subsidi di Ciampea, Bogor, Jawa Barat, Senin (6/1/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha
Foto aerial salah satu perumahan subsidi di Ciampea, Bogor, Jawa Barat, Senin (6/1/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi di sektor properti menembus Rp33,5 triliun pada kuartal I/2024. Angka ini tumbuh 13,9% jika dibandingkan kuartal I/2024 yaitu Rp29,4 triliun.

Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, mengatakan dari nilai investasi Rp33,5 triliun di sektor properti, investor lokal berkontribusi sebesar Rp21,4 triliun.

Menurutnya, hal tersebut menunjukkan bahwa masih banyak investor lokal yang berminat menanamkan modalnya di sektor properti. Bahkan, investasi lokal atau penanaman modal dalam negeri (PMDN) sektor properti duduk di posisi ketiga sebagai subsektor realisasi triwulan II/2024 tertinggi yang disasar investor.

Dalam paparan materi realisasi investasi triwulan II/2024, Bahlil menyebut realisasi PMDN bidang perumahan, kawasan industri dan perkantoran mencapai Rp21,4 triliun. Angka tersebut tumbuh 14% jika dibandingkan dengan investasi pada triwulan II/2023 yaitu Rp18,4 triliun.

Sementara itu, secara keseluruhan investasi yang ditanam oleh PMDN dan penanam modal asing (PMA) pada sektor properti mencapai Rp33,5 triliun sepanjang kuartal II/2024. 

"Kemudian sub-sektor kawasan perumahan industri dan jasa lainnya [masuk posisi 5 besar] ini terintegrasi betul [dengan ke-5 sektor investasi terbesar lainnya], mereka satu siklus. Jadi hilirisasi masih di sektor pertambangan [yang nomor 1 investasinya paling besar]," kata Bahlil dalam Konferensi Pers di Jakarta, Senin (29/7/2024).

Secara lebih terperinci, keseluruhan 5 subsektor realisasi investasi PMA dan PMDN pada triwulan II/2024 paling jumbo ditempati oleh industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya mencapai Rp74 triliun.

Kemudian, disusul oleh sub-sektor pertambangan dengan realisasi investasi PMDN dan PMA mencapai Rp45,6 triliun. Posisi ketiga, diduduki oleh sub-sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi senilai Rp41,3 triliun.

Barulah di posisi keempat ditempati oleh subsektor perumahan dan kawasan lainnya mencapai Rp33,5 triliun dan kelima diduduki oleh sektor jasa lainnya mencapai Rp30,6 triliun.

Sebagai informasi, Kementerian Investasi/BKPM mencatat realisasi investasi pada kuartal II/2024 secara keseluruhan mencapai Rp428,4 triliun.

Menteri Bahlil menjelaskan, capaian realisasi investasi pada kuartal II/2024 tersebut tumbuh 6,7% jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya (quarter-to-quarter/qtq).

Jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu, realisasi investasi kuartal II/2024 meningkat tinggi, sebesar 22,5% (year-on-year/yoy).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper