Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) bakal menggunakan formulasi kimia yang dikembangkan Chevron Oronite, unit binis Chevron, untuk mengerjakan program chemical enhanced oil recovery (EOR) Lapangan Minas Tahap-1 (Area-A), Blok Rokan.
Deputi Eksploitasi SKK Migas Wahju Wibowo mengatakan, formulasi kimia Chevron Oronite itu sudah terbukti efektif bisa meningkatkan recovery dan produksi minyak dari Lapangan Minas.
“Chemical surfactant menggunakan formulasi dari Oronite selaras dan optimasi dari formulasi field trial,” kata Wahju saat dikonfirmasi Bisnis, Senin (8/7/2024).
Wahju mengatakan, saat ini proyek chemical EOR itu tengah memasuki masa persiapan. Dia menargetkan program ini bisa mulai injeksi pada kuartal IV/2025.
“Mulai berdampak diharapkan secepatnya,” kata dia.
Lapangan Minas bakal menjadi lapangan pertama di Indonesia yang mengimplementasikan metode chemical EOR pada skala komersial dengan menggunakan bahan kimia injeksi alkali-surfaktan-polimer (ASP).
Baca Juga
Komersialisasi proyek Chemical EOR Lapangan Minas ini merupakan tonggak bersejarah setelah perjalanan panjang pengembangan proyek yang diinisiasi oleh operator Wilayah Kerja Rokan sebelumnya, Caltex/Chevron, dengan penelitian-penelitian intensif sejak tahun 2000-an dalam upaya mencari formulasi surfaktan yang cocok dengan karakteristik Lapangan Minas.
Chemical EOR merupakan salah satu metode pengurasan lapangan minyak tahap tersier yang dilakukan dengan menginjeksikan bahan kimia tertentu (polimer atau surfaktan-polimer) secara berpola dari sumur injeksi untuk mengubah karakteristik fluida dan batuan reservoir sehingga dapat melepaskan minyak yang terikat di batuan agar dapat mengalir ke sumur produksi.
Metode chemical EOR diimplementasikan di Lapangan Minas setelah memproduksikan minyak menggunakan metode pengurasan primer serta sekunder (waterflood).
Pada proyek Chemical EOR Minas Tahap 1 ini akan digunakan pola-pola berukuran 18 acres dengan pola injeksi inverted irregular 7-spot dengan target injeksi pada Formasi Reservoir Bekasap dan Bangko.
Perkiraan cadangan minyak tambahan dari pengembangan CEOR Tahap-1 di Lapangan Minas ini mencapai 2,24 juta barel. Adapun, puncak produksi minyak pada proyek ini nantinya diperkirakan mencapai 1,566 barel minyak per hari (bopd).
Proyek ini merupakan tahap awal pengembangan chemical EOR dalam rangka menuju skala lapangan penuh di Lapangan Minas yang diidentifikasi memiliki total potensi tambahan cadangan minyak mencapai 500 juta barel pada saat pengembangan skala penuh.
Pada pengembangan lapangan akan banyak memanfaatkan sumur-sumur operasi saat ini sebagai upaya efisiensi biaya proyek, meskipun tetap akan diperlukan pengeboran sebanyak lima sumur pengembangan baru untuk membentuk pola injeksi tertentu.
Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan proyek garapan PHR itu bisa onstream tahun depan.
“Diharapkan tahun depan dapat on-stream,” kata Direktur Pembinaan Hulu Migas Kementerian ESDM Ariana Soemanto saat dihubungi, Minggu (7/7/2024).