Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) resmi membuat keputusan investasi akhir (final investment decision/FID) untuk proyek chemical enhanced oil recovery (EOR) Lapangan Minas Tahap-1 (Area-A), Blok Rokan.
Proyek dengan nilai investasi mencapai Rp1,48 triliun itu telah disetujui rencana pengembangan atau plan of development (PoD)-nya pada akhir 2023 lalu.
“FID sudah di awal Juli kemarin,” kata Deputi Eksploitasi SKK Migas Wahju Wibowo saat dikonfirmasi Bisnis, Minggu (7/7/2024).
Wahju mengatakan, saat ini proyek chemical EOR itu tengah memasuki masa persiapan. Dia menerangkan bahan kimia yang dipakai Pertamina nantinya menggunakan formulasi dari Chevron Oronite, unit binis Chevron yang memiliki komponen kimia untuk Lapangan Minas tersebut.
“Chemical surfactant menggunakan formulasi dari Oronite selaras dan optimasi dari formulasi hasil field trial,” kata dia.
Lapangan Minas bakal menjadi lapangan pertama di Indonesia yang mengimplementasikan metode chemical EOR pada skala komersial dengan menggunakan bahan kimia injeksi alkali-surfaktan-polimer (ASP).
Baca Juga
Komersialisasi proyek Chemical EOR Lapangan Minas ini merupakan tonggak bersejarah setelah perjalanan panjang pengembangan proyek yang diinisiasi oleh operator Wilayah Kerja Rokan sebelumnya, Caltex/Chevron, dengan penelitian-penelitian intensif sejak tahun 2000-an dalam upaya mencari formulasi surfaktan yang cocok dengan karakteristik Lapangan Minas.
Chemical EOR merupakan salah satu metode pengurasan lapangan minyak tahap tersier yang dilakukan dengan menginjeksikan bahan kimia tertentu (polimer atau surfaktan-polimer) secara berpola dari sumur injeksi untuk mengubah karakteristik fluida dan batuan reservoir sehingga dapat melepaskan minyak yang terikat di batuan agar dapat mengalir ke sumur produksi.
Metode Chemical EOR diimplementasikan di Lapangan Minas setelah memproduksikan minyak menggunakan metode pengurasan primer serta sekunder (waterflood).
Pada Proyek Chemical EOR Minas Tahap 1 ini akan digunakan pola-pola berukuran 18 acres dengan pola injeksi inverted irregular 7-spot dengan target injeksi pada Formasi Reservoir Bekasap dan Bangko.
Perkiraan cadangan minyak tambahan dari pengembangan CEOR Tahap-1 di Lapangan Minas ini mencapai 2,24 juta barel. Adapun, puncak produksi minyak pada proyek ini nantinya diperkirakan mencapai 1,566 barel minyak per hari (bopd).
Proyek ini merupakan tahap awal (proof of expandability) pengembangan CEOR dalam rangka menuju skala lapangan penuh (fullfield scale) di Lapangan Minas yang diidentifikasi memiliki total potensi tambahan cadangan minyak mencapai 500 juta barel pada saat pengembangan skala penuh.
Pada pengembangan lapangan akan banyak memanfaatkan sumur-sumur operasi saat ini sebagai upaya efisiensi biaya proyek, meskipun tetap akan diperlukan pengeboran sebanyak lima sumur pengembangan baru untuk membentuk pola injeksi tertentu.
Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan proyek garapan PHR itu bisa onstream tahun depan.
“Diharapkan tahun depan dapat on-stream,” kata Direktur Pembinaan Hulu Migas Kementerian ESDM Ariana Soemanto saat dihubungi, Minggu (7/7/2024).
Ariana mengatakan, proyek itu bakal menjadi tahap awal sebelum rencana perluasan CEOR pada lapangan-lapangan lain dengan skala komersial lebih besar.
“Chemical EOR Minas tahap 1 ini menjadi langkah awal untuk tahap-tahap berikutnya dengan skala yang lebih besar,” kata dia.