Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sri Mulyani Beberkan Kondisi Tingkat Kemiskinan RI selama Masa Pemerintahan Jokowi

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan kondisi tingkat kemiskinan selama masa pemerintahan Presiden Jokowi.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rapat kerja bersama dengan Komisi XI DPR RI, Kamis (6/6/2024). Dok Youtube TV Parlemen
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rapat kerja bersama dengan Komisi XI DPR RI, Kamis (6/6/2024). Dok Youtube TV Parlemen

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa pemerintah sejak 2014 telah menurunkan tingkat kemiskinan dari dua digit ke level satu digit.

Dia mengatakan APBN telah berperan penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dalam hal ini, tingkat kemiskinan pada 2014 yang sebesar 11,25% berhasil diturunkan ke level single digit sebesar 9,36% pada 2023.

“Kemiskinan ekstrem juga telah menurun signifikan dari 6,18% pada 2014 menjadi 1,12% di tahun 2023,” katanya dalam Rapat Paripurna DPR RI, Kamis (4/7/2024).

Sri Mulyani menegaskan bahwa melalui reformasi struktural dan disertai pengelolaan fiskal yang sehat, tingkat kesejahteraan masyarakat pada 2023 juga semakin membaik.

Di samping tingkat kemiskinan yang turun, hal tersebut ditunjukkan juga dengan tingkat pengangguran terbuka yang turun dari 5,86% pada 2022 menjadi 5,32% pada 2023. 

“Sementara itu, Indeks Pembangunan Manusia meningkat dari 73,77 menjadi 74,39,” kata dia.

Berdasarkan data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat kemiskinan di Indonesia pada Maret 2024 turun menjadi sebesar 9,03% dengan jumlah penduduk miskin sebanyak 25,22 juta orang.

Plt. Sekretaris Utama Badan Pusat Statistik Imam Machdi menyampaikan bahwa tingkat kemiskinan di Indonesia terus mengalami penurunan setelah meningkat tinggi pada saat pandemi Covid-19.

“Adapun tingkat kemiskinan pada Maret 2024 ini sudah lebih rendah dibandingkan dengan kondisi pandemi,” katanya. 

Dia menjelaskan penurunan tingkat kemiskinan terutama dipengaruhi oleh kondisi ekonomi di dalam negeri yang cenderung positif, di antaranya, pertama, tingkat pertumbuhan ekonomi domestik yang tetap kuat, yaitu sebesar 5,11% pada kuartal I/2024. 

Kedua, nilai tukar petani pada Maret 2024 yang meningkat 7,7% menjadi 119,39, serta rata-rata upah buruh lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan yang mengalami kenaikan 8,42% secara tahunan pada Februari 2024. 

Ketiga, pemerintah menggelontorkan berbagai program bantuan sosial pada periode Januari hingga Maret 2024, antara lain bantuan pangan beras, bantuan pangan nontunai (BPNT), Program Keluarga Harapan (PKH), dan Program Indonesia Pintar (PIP).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper