Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Geliat KEK Nongsa Batam Kejar Target Investasi Rp40 Triliun hingga 2032

Berdasarkan catatan Bisnis, investasi di KEK Nongsa ini mencapai Rp2,49 triliun hingga Juni 2023.
Direktur PT Taman Resor Internet selaku Badan Usaha Pembangun dan Pengelola KEK Nongsa, Peters Vincen saat memberikan keterangan ke awak media di Batam, Kamis (27/6/2024)/Bisnis-Anshary Madya Sukma
Direktur PT Taman Resor Internet selaku Badan Usaha Pembangun dan Pengelola KEK Nongsa, Peters Vincen saat memberikan keterangan ke awak media di Batam, Kamis (27/6/2024)/Bisnis-Anshary Madya Sukma

Bisnis.com, BATAM -- Badan Usaha Pembangun dan Pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Nongsa telah mematok investasi Rp40 triliun pada 2032. Hal ini, diharapkan dapat menumbuhkan ekonomi serta mendukung industrialisasi di Batam.

Direktur PT Taman Resor Internet selaku Badan Usaha Pembangun dan Pengelola KEK Nongsa Peters Vincen menyampaikan sejauh ini KEK Nongsa telah berhasil menjaring sekitar 20-25 investor.

Puluhan investor ktu terdiri dari pemerintah, Singapura, Hongkong, Shanghai hingga Selandia Baru. Namun, Peters belum bisa menjelaskan nilai investasi yang sudah terkumpul atau terserap pada KEK Nongsa.

"Kalau sekarang ini ditanya berapa kita masih by proses, tapi kita akan membantu pemerintah untuk bisa meraih apapun yang sudah komitmen yaitu [investasi] Rp40 triliun itu sampai 2032," ujarnya di Batam, dikutip Sabtu (29/6/2024).

Berdasarkan catatan Bisnis, investasi di KEK Nongsa ini mencapai Rp2,49 triliun hingga Juni 2023. Menurut Peters, penyerapan investasi terbesar terdapat pada bisnis Data Center.

Data center ini memiliki sembilan plot lahan dengan sebanyak delapan lahan telah diisi oleh investor. Dalam hal ini, pemerintah memiliki satu plot lahan yang nantinya bakal dijadikan Pusat Data Nasional (PDN) kedua.

Adapun, KEK Nongsa atau Nongsa Digital Park (NDP)memiliki tiga bisnis utama yaitu Ekonomi Digital, Ekonomi Kreatif dan Pariwisata. Melalui tiga bisnis itu, NDP berhasil menyerap tenaga kerja sebanyak 3.000 orang hingga saat ini.

Peters menambahkan, pihaknya juga masih memerlukan bantuan pemerintah agar dapat memuluskan pembangunan perekonomian di NDP. Pasalnya, salah satu persoalan pembangunan di KEK Nongsa yaitu terkait infrastruktur.

"Kita itu sangat tergantung dari pada infrastruktur. Data Center memerlukan listrik, air, dan fiber optik. Untuk bisa ketiganya ini bisa terpasang dengan baik, kita membutuhkan infrastruktur jalan yang sudah rapi," tambahnya.

Namun demikian, Peters menyampaikan bahwa terkait optimalisasi KEK Nongsa itu pemerintah daerah sudah menegaskan bakal segera mempercepat pembangunan infrastruktur.

Selanjutnya, pada bisnis Ekonomi Kreatif, KEK Nongsa pada tahun ini tengah memegang 16 proyek film dan animasi. Manager Infinite Studios Batam Bella Yolanda merincikan dari 16 proyek itu terdapat empat film dan 12 animasi.

Khusus film, Infinite Studios telah menggaet klien dari Hollywood dan Asia. Namun, proyek film tersebut masih dirahasiakan dan baru tayang sekitar satu atau dua tahun kemudian.

Sementara, animasi yang dikerjakan oleh Infinite Studios adalah CocoMelon, Unicorn Academy yang tayang di Netflix dan Vampirina di Disney Junior. 

Adapun, film animasi garapan Infinite Studio sempat mendapatkan penghargaan yaitu Jungle Beat: The Movie dan Peter Rabbit and Octonauts.

Bella menambahkan, pihaknya kerap mendapatkan penilaian yang bagus dari kliennya. Pasalnya, sejumlah klien kerap meminta kembali Infinite Studios agar menggarap proyek lanjutan.

"Kalau yang animasi ya dari hasilnya mereka bulak balik terus ngasih project dapat dipastikan mereka cukup satisfying dengan kualitas yang kita kasih. Jadi sering kali dapat proyek yang sudah selesai sama mitra," kata Bella.

Meskipun begitu, baik film maupun animasi, Infinite Studios hingga saat ini belum pernah memiliki klien yang berasal dari lokal. Sebab, menurut Bella, terdapat kendala pihaknya tidak pernah menerima klien asal Indonesia karena terkait persoalan waktu hingga dana.

Sebagai informasi, Infinite Studios saat ini telah memiliki 300 karyawan termasuk animator junior hingga senior. Menariknya, seluruh karyawan Infinite Studios merupakan tenaga kerja lokal dengan persentase 35% asal Batam dan 65% berasal dari seluruh Indonesia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper