Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid optimistis nilai tukar rupiah akan menguat lantaran fundamental makroekonomi Indonesia masih berada dalam kondisi yang baik.
Pernyataan ini disampaikan Arsjad usai mengadakan pertemuan dengan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo. Keduanya membahas naik turunnya kurs dolar AS terhadap rupiah dan kondisi ekonomi global yang tidak menentu.
“Kalau kita bicara fundamental [ekonomi] Indonesia, fundamental itu baik. Jadi kalau ditanya, Indonesia secara makroekonomi baik-baik saja. Tetapi memang kalau kita katakan, [ekonomi dunia di luar Indonesia, banyak yang kita katakan tidak baik-baik saja,” kata Arsjad di Menara Kadin, Jakarta, Selasa (25/6/2024).
Menurut Arsjad, tantangan utama saat ini adalah bagaimana Indonesia bisa waspada dan mengantisipasi agar dampak negatif dari kondisi global tidak masuk ke dalam negeri.
Dia juga menekankan pentingnya kerja sama antarpihak termasuk Bank Indonesia, pemerintah, dan sektor swasta.
Bos Indika Energy itu menilai kerja sama ini diperlukan guna menjaga optimisme pasar dan memastikan bahwa ekonomi Indonesia tetap bisa bertahan dan berkembang kendati di bawah tekanan global.
Baca Juga
"Semestinya [rupiah bisa menguat di kuartal III/2024] kalau fundamentalnya tetap dan kita bisa mendorong pendapatan untuk masuk, mesti bisa. Di sini peran yang selalu dikatakan gotong-royong, kita bersama-sama. Karena kalau kita selalu melihatnya pesimis juga bahaya. Kenapa? Berarti nanti semuanya akan negatif. Jadi kita juga harus punya optimisme bahwa Indonesia itu bisa,” ujarnya.
Adapun Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo bertemu untuk berdiskusi membahas kondisi ekonomi Indonesia terkini, beserta langkah kolaborasi yang perlu dilakukan.
Untuk dapat menjadi negara maju di tahun 2045, Indonesia memerlukan angka pertumbuhan ekonomi di sekitar 6-7 persen agar bisa keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah atau middle-income trap.
Untuk itu, Kadin Indonesia bersama Bank Indonesia duduk bersama mendiskusikan masa depan pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa kini dan mendatang.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali ditutup menguat pada Selasa (25/6/2024) dan menyentuh level Rp16.375. Penguatan rupiah terjadi di tengah kenaikan greenback.
Mengutip data Bloomberg, rupiah ditutup menguat 19 poin atau 0,12% menuju level Rp16.375 per dolar AS.
Adapun indeks dolar AS juga naik 0,03% ke posisi 105,50. Sementara itu, mata uang lain di Asia mayoritas ditutup menguat. Yen Jepang, misalnya menguat sebesar 0,08%, lalu won Korea 0,13%, dan rupee India sebesar 0,05%. Peso Filipina serta baht Thailand menguat 0,08% dan 0,05%.