Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos BI Sambangi Kadin, Bahas Rupiah hingga Industri Tekstil Kolaps

Gubernur BI Perry Warjiyo bersama Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid bertemu untuk membahas nilai tukar rupiah hingga industri tekstil RI.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia sekaligus Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) 2023 Arsjad Rasjid memberikan pemaparan dalam konferensi pers pelaksanaan ASEAN-BAC Summit 2023 di Jakarta, Selasa (8/8/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia sekaligus Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) 2023 Arsjad Rasjid memberikan pemaparan dalam konferensi pers pelaksanaan ASEAN-BAC Summit 2023 di Jakarta, Selasa (8/8/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia melakukan pertemuan untuk membahas sejumlah isu terkini mulai dari kondisi rupiah hingga industri tekstil yang menjadi sorotan. 

Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid mengungkapkan dirinya mengundang Bos BI tersebut ke kantornya untuk mendapatkan jawaban secara langsung mengenai kondisi ekonomi terkini. 

“Kalau kita melihat di berita, misalnya mengenai kurs. Tadi kita ingin mendapatkan jawaban dari inside [Bank Indonesia],” ujarnya di Menara Kadin, Selasa (25/6/2024).  

Arsjad tidak dapat menjelaskan lebih rinci mengenai kondisi rupiah saat ini karena pertemuan bersama Perry dilakukan secara tertutup.

Meski demikian, dirinya menuturkan selain pembahasan rupiah, pihaknya bertukar pikiran terkait langkah untuk mengantisipasi agar kondisi ekonomi global yang tidak baik, tidak masuk ke dalam negeri. 

Saat ini, ekonomi Indonesia dikatakan dalam kondisi yang cukup baik bila membandingkan dengan negara-negara lain. Untuk itu, perlu kerja sama antara pemerintah, Bank Indonesia, dan swasta untuk menjaga fundamental Indonesia.  

Dirinya menyampaikan bersama Bank Indonesia pihaknya membahas langkah untuk mengantisipasi kemungkinan yang tidak diinginkan. 

Misalnya, lanjut Arsjad, industri tekstil yang sedang tidak sehat. Sebagaimana pemberitaan Bisnis, industri tekstil tengah menghadapi tantangan PHK dan penutupan pabrik-pabrik. 

“Itu juga tadi didiskusikan bersama antara dewan penasihat Kadin Indonesia dengan Pak Gubernur Perry untuk menjelaskan apa sih yang harus antisipasi, apa yang harus agile, apa yang harus dilakukan,” jelasnya. 

Bukan hanya itu, Arsjad juga mengungkapkan pihaknya turut membahas soal devisa hasil ekspor (DHE) sumber daya alam (SDA) sebagai upaya pemulangan devisa ke Tanah Air. 

Di mana Bank Indonesia dan Kadin mendorong pengusaha untuk menggunakan mata uang lokal dalam bertransaksi, khususnya dengan negara-negara yang telah menjalin kerja sama local currency transaction (LCT) dengan BI. 

Hal ini menjadi penting dalam hal menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dengan dolar Amerika Serikat (AS). 

“Itu kan mengupaya untuk menjaga yang namanya kurs rupiah versus dolar,” ucapnya. 

Sebagaimana diketahui, rupiah telah menunjukkan pelemahan dalam satu bulan terakhir setelah sempat menguat usai Bank Indonesia mengerek suku bunga acuan BI Rate ke level 6,25%. 

Mengutip data Bloomberg, rupiah ditutup menguat 19 poin atau 0,12% menuju level Rp16.375 per dolar AS pada penutupan pasar hari ini, Selasa (25/6/2024). Adapun indeks dolar AS juga naik 0,03% ke posisi 105,50.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper