Bisnis.com, JAKARTA – Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi PDIP Andreas Eddy Susetyo mengusulkan agar pemerintahan Prabowo Subianto merancang kenaikan tarif cukai rokok atau cukai hasil tembakau (CHT) langsung 5 tahun.
Sebelumnya, pemerintah menetapkan besaran kenaikan tarif CHT untuk multiyears, yaitu untuk tahun 2023 dan 2024, dengan besaran rata-rata 10%.
Andreas mengatakan rancangan besaran tarif untuk periode 1 tahun mempertimbangkan APBN 2025 yang merupakan APBN transisi dari pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto.
“Jadi kalau kita tetapkan sekarang, nanti kan kebijakan fiskal ke depan dari pemerintah yang baru kita belum tahu juga. Kalau menurut saya, ya kita tentukan dulu sesuai dengan range yang ada untuk 1 tahun,” katanya saat ditemui di Kompleks Parlemen, Selasa (11/6/2024).
Selanjutnya, Andreas juga mengusulkan agar pemerintahan baru nantinya dapat merancang besaran kenaikan tarif CHT multiyears, tapi untuk jangka waktu 5 tahun.
Hal ini diperlukan guna memberikan kepastian kepada para pelaku industri hasil tembakau dalam merancang rencana bisnis untuk jangka menengah.
Baca Juga
“Presiden yang baru [Prabowo Subianto] perlu membuat satu range misalkan katakanlah proyeksi selama 5 tahun, sehingga itu bisa menjadi pegangan industri untuk mau meningkatkan kapasitas atau meningkatkan investasi, itu kan akan menjadi pegangan,” tutur Andreas.
Untuk diketahui, pemerintah telah mendapatkan persetujuan dari DPR RI untuk kembali menaikkan tarif CHT.
Pada kesempatan sebelumnya, Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kemenkeu Askolani menyampaikan pemerintah akan melakukan penyesuaian tarif CHT, mengingat tarif multiyears yang akan berakhir pada tahun ini.
“Kami sudah dapat approval [dari DPR] untuk menyesuaikan tarif cukainya 2025 intensifikasi,” katanya.