Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Para Menteri OPEC+ Sesalkan Pandangan Pesimistis Terhadap Pemulihan Produksi Minyak

Para menteri OPEC+ menyesalkan pandangan pesimistis terhadap keputusan untuk memulihkan produksi minyak mentah.
Ilustrasi harga minyak mentah. Dok Bloomberg
Ilustrasi harga minyak mentah. Dok Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Para menteri Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, atau OPEC+, menyesalkan reaksi pesimistis terhadap keputusan mereka yang secara bertahap memulihkan produksi minyak mentah mulai Oktober. 

Para menteri dari produsen terbesar kelompok tersebut di Forum Ekonomi Internasional St Petersburg di Rusia, Kamis (6/6/2024) menyatakan bahwa OPEC+ tetap berkomitmen terhadap stabilitas pasar minyak dan dapat bereaksi dengan cepat terhadap perubahan apapun. 

Selain itu, Menteri Energi Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman menegaskan kembali bahwa perjanjian produksi yang dicapai pada Minggu (2/6) tetap memiliki opsi untuk menghentikan produksi sementara atau membatalkan produksi jika diperlukan, seperti banyak perjanjian OPEC+ lainnya.

Pangeran Abdulaziz juga mengkritik beberapa analis bank dan media atas interpretasi terhadap perjanjian OPEC+. Ia memperkirakan bahwa pasar akan segera berpandangan bahwa langkah yang dilakukan aliansi minyak tersebut sudah benar.

“Orang-orang bertanya kepada saya melalui telepon: 'Apakah Anda santai?' Saya berkata: 'Mengapa tidak?' Saya tahu kami telah melakukan pekerjaan terbaik, kami sedang menunggu masalah ini,” terangnya, seperti dikutip dari Bloomberg,  Kamis (6/6/2024). 

Lanjutnya, ia mengatakan untuk menunggu waktu satu atau dua hari hingga kenyataan akan muncul. 

Sebagai catatan, OPEC+ pada Minggu (2/6) sepakat untuk untuk secara bertahap memulihkan produksi lebih dari 2 juta barel per hari mereka tahan pada Oktober. 

Sejak kesepakatan tersebut terjadi, harga minyak mentah Brent telah turun lebih dari 3% ke bawah US$80 per barel. Penurunan ini terjadi karena para analis mempertanyakan apakah pasar dapat menyerap tambahan pasokan. 

Menteri Energi Uni Emirat Arab Suhail Al Mazrouei dan Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak, di acara yang sama, juga memberikan pandangan yang senada dan berupaya untuk menghilangkan keraguan mengenai kesepakatan OPEC+ tersebut. 

“Terkadang pasar tidak memahami keputusan. Perlu waktu untuk menganalisisnya,” kata Al Mazrouei kepada kantor berita Tass usai acara.

Sekretaris Jenderal OPEC Haitham Al-Ghais juga berpendapat bahwa permintaan minyak dinilai baik dan tetap tangguh. konsumsi global meningkat sebesar 2,3 juta barel per hari pada kuartal I/2024. 

Sebaliknya, Badan Energi Internasional (IEA) telah menuturkan bahwa permintaan pada tiga bulan pertama tahun ini lebih lemah dari yang diharapkan. Mereka memperkirakan  pertumbuhan hanya sebesar 1,2 juta barel per hari.

Harga minyak mentah Brent untuk pengiriman Agustus 2024 diperdagangkan menguat 0,05% atau 0,04 poin ke level US$78,45 per barel pada perdagangan Kamis (6/6) pukul 16.24 WIB.

Sementara itu, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli 2024 juga menguat 0,14% atau 0,10 poin ke level US$74,17 per barel pada pukul 16.23 WIB.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper