Bisnis.com, JAKARTA - Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian Edi Prio Pambudi menyebutkan alasan dan keuntungan yang didapat RI bergabung menjadi anggota Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).
Edi menyampaikan Indonesia statusnya kini telah menjadi negara aksesi sejak menerima roadmap aksesi yang diberikan OECD.
“Indonesia sudah beralih menjadi status sebagai negara aksesi, sejak kapan? Sejak diterimanya roadmap aksesi kepada Indonesia pada awal bulan ini,” ujar Edi saat acara Media Briefing: Update Kerjasama Ekonomi Internasional, yang diselenggarakan di Jakarta, Kamis (30/5/2024).
Pemerintah Indonesia saat ini tengah menyusun memorandum of understanding (MoU) sebagai langkah berikutnya dalam proses aksesi OECD yang ditargetkan akan selesai dalam kurun waktu 250 hari ke depan.
Edi mengatakan tujuan dari memorandum tersebut disusun karena pemerintah RI ingin menyesuaikan standar kebijakannya dengan standar negara maju.
“Kita ingin standar semua yang ada di kita itu bisa menyesuaikan dengan negara maju,” ujar Edi.
Baca Juga
Edi menyampaikan Indonesia akan dihadapkan dengan kompetisi standar supaya dapat tembus ke dalam pasar negara lain.
“Ke depan kompetisi itu bukan kompetisi tarif tapi kompetisi itu ada kompetisi standar walaupun tarifnya sama-sama nol, kalau standarnya beda jadi tidak akan masuk ke dalam pasar negara lain,” ujarnya.
Lantas, apa alasan dan keuntungan yang didapatkan Indonesia bergabung menjadi negara anggota OECD?
Alasan dan Keuntungan RI Bergabung ke OECD
Edi menyebutkan alasan Indonesia ingin bergabung ke OECD tentunya ingin memperluas jangkauan perdagangan dan meningkatkan investasi dalam negeri melalui OECD.
“Kita bisa terus memperluas cakupan perdagangan kita dan tentu itu juga dijembatani dengan investasi yang akan datang ke kita,” ujar Edi.
Akses yang didapatkan Indonesia ke negara-negara OECD menjadi keuntungan besar bagi perekonomian Indonesia. Bahkan, posisi Indonesia pun terbuka dan setara dengan negara-negara bagian OECD.
“Hal yang penting sebenarnya dengan kita menjadi anggota OECD itu adalah akses kita kepada pasar negara-negara OECD ini juga terbuka dan setara,” ujar Edi.
Sementara itu, dikutip dari Bisnis, Kamis (30/5/2024), keuntungan lainnya yang akan didapatkan jika menjadi anggota OECD, antara lain:
• Negara-negara anggota bisa memanfaatkan alat yang disediakan oleh OECD untuk menganalisis dan mengawasi kebijakan ekonomi, sosial, dan lingkungan mereka
• Negara-negara anggota bisa memanfaatkan keahlian OECD seperti tinjauan sejawat
• Dapat mengakses seluruh penelitian dan analisis yang dilakukan oleh sekretariat yang meliputi seluruh cakupan ekonomi dan sosial, hal ini perlunya kerja sama dengan negara anggota OECD lainnya
• OECD menjadi forum untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman nasional, mengidentifikasi penerapan yang terbaik dan bersama-sama menemukan solusi terhadap masalah-masalah
• OECD memiliki hubungan kerja sama dengan lebih 100 negara non-anggota, para anggotaberkesempatan untuk berdialog ke seluruh pemain di kancah internasional, dalam konteks meningkatkan saling ketergantungan yang menuntut aturan main dunia. (Ahmadi Yahya)
