Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Incar Anggota OECD, Pemerintah Targetkan GNI Per Kapita RI Capai US$30.000 Pada 2045

Pemerintah optimistis pendapatan nasional bruto atau gross national income (GNI) per kapita akan meningkat hingga US$30.000
Wakil Menteri Luar Negeri Pahala Mansury (kiri), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (tengah), dan Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara memaparkan informasi terkini soal aksesi Indonesia menjadi negara anggota OECD di Istana Bogor, Selasa (28/5/2024). JIBI/Istimewa
Wakil Menteri Luar Negeri Pahala Mansury (kiri), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (tengah), dan Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara memaparkan informasi terkini soal aksesi Indonesia menjadi negara anggota OECD di Istana Bogor, Selasa (28/5/2024). JIBI/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah optimistis pendapatan nasional bruto atau gross national income (GNI) per kapita akan meningkat hingga US$30.000 pada 2045, sejalan dengan bergabungnya Indonesia menjadi anggota The Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa implementasi dari prinsip-prinsip OECD terkait tata kelola pemerintahan yang baik, transparansi, dan pertumbuhan yang inklusif, sangat selaras dengan visi Indonesia untuk menjadi negara maju.

Dia menegaskan, keanggotaan Indonesia dalam OECD berperan penting dalam mendorong transformasi ekonomi untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045. 

“Dalam konteks pemerintah sekarang, dalam 10 tahun ke depan kita targetnya di atas US$10.000, tentu kita bisa targetkan yang lebih tinggi di US$12.000 dalam 10 tahun ke depan, kemudian dalam 20 tahun ke depan kita tingkatkan lagi menjadi US$24.000-US$30.000,” katanya dalam konferensi pers Workshop Proses Aksesi Indonesia dalam OECD, Rabu (29/5/2025).

Di samping itu, Airlangga mengatakan bahwa pemerintah juga menargetkan peningkatan masyarakat kelas menengah hingga mencapai 70% dari populasi dan PDB sebesar US$9,8 triliun.

Dalam mencapai tujuan tersebut, Airlangga mengatakan bahwa Indonesia membutuhkan pertumbuhan yang lebih tinggi, sekitar 6%-7% per tahun. 

Tingkat pertumbuhan ini, imbuhnya perlu didorong melalui investasi besar-besaran untuk melepaskan diri dari middle-income trap. 

Dengan membuka peluang baru untuk perdagangan, investasi, dan kolaborasi, Airlangga optimistis proses aksesi OECD Indonesia akan memberikan manfaat yang saling menguntungkan bagi OECD dan kawasan Indo-Pasifik.

Airlangga menambahkan, workshop proses aksesi Indonesia dalam OECD menjadi momentum yang baik untuk setiap kementerian/lembaga dan stakeholders yang terlibat untuk memahami seluruh proses aksesi, standar, dan praktik-praktik OECD. 

Pada kesempatan tersebut, Sekjen OECD Cormann menegaskan bahwa pihaknya akan mendukung penuh agar Indonesia dapat segera merealisasikan cita-citanya, tidak terbatas menjadi anggota OECD saja, tetapi juga menjadi salah satu perekonomian penting di dunia yang akan memberikan banyak manfaat bagi rakyat Indonesia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper