Bisnis.com, JAKARTA - Para calon penumpang nampak terlantar usai insiden jatuhnya material konstruksi gedung Kejaksaan Agung (Kejagung) jatuh ke jalur MRT di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Berdasarkan pantauan Bisnis di lokasi pukul 18.20 WIB stasiun MRT Blok M BCA telah di sterilkan, sehingga penumpang di stasiun harus mencari alternatif transportasi lain.
Sesekali petugas keamanan di lokasi mengumumkan bahwa moda transportasi MRT tidak bisa digunakan dan meminta maaf kepada calon penggunanya.
“Saat ini MRT Jakarta tidak beroperasional dikarenakan sedang ada gangguan, kami mohon maaf atas ketidaknyamanannya,” ujar petugas keamanan menggunakan pengeras suara, Kamis (30/5/2024).
Kemudian, Jonatan (26) selaku pengguna MRT terlihat kebingungan mencari transportasi menuju kediamannya di Bendungan Hillir (Benhill). Dia berharap agar gangguan yang ada segera di selesaikan.
Saya bingung saya mau pulang ya, jadi terpaksa naik angkutan umum lain. Semoga segera diperbaiki lah ini," kata Alam saat ditemui di lokasi.
Baca Juga
Di sisi lain, Ica mengaku sempat ingin menaiki MRT di Stasiun Asean awalnya mendapatkan informasi apabila naik di Blok M BCA bisa beroperasi. Namun ternyata gangguan itu berlaku di Stasiuan Blok M.
"Aku pas lagi dari ASEAN. Iya jalan ke sini, tadi infonya dari ASEAN bisa naik dari sini Blok M, tapi gak bisa juga sama. Cukup terganggu ya, ini pas jam pulang kantor. Jadinya saya pulang naik ojek,” kata Ica di lokasi.
Nurul (34) salah satu saksi mata mengaku mendengar ledakan saat material kontruksi terjatuh. Selain itu, dia juga menyampaikan melihat percikan api saat material tersebut jatuh mengenai kabel listrik MRT.
“Kejadian setengah 5, muatan yang diangkat crane jatuh ke area jalur MRT. Sempat, ada bunyi ledakan dan percikan api,” kata Nurul.
Selain Nurul, pengguna MRT Jakarta lain juga mengaku melihat adanya percikan listrik saat insiden tertimpa crane di depan Gedung Kejaksaan Agung, Kamis (30/5/2024).
Berdasarkan akun media sosial X, @rail**nvel*city, menduga adanya crane yang jauh menimpa MRT saat sedang melintas.
"Barusan ada insiden (sepertinya) crane jatuh di depan Kejaksaan Agung dan kena MRT yg sedang melintas. Dari dalam gerbong tadi sempat kelihatan ada percikan [listrik] dari luar saat crash," tulisnya, Kamis (30/5/2024).
PT Hutama Karya (Persero) menyatakan pihaknya bakal menyelidiki penyebab jatuhnya besi crane pada proyek Gedung Kejaksaan Agung hingga menimpa lintasan MRT Jakarta.
EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim mengatakan alat berat tersebut mulanya tengah digunakan pada proyek Gedung Kejaksaan Agung RI.
"Menindaklanjuti kejadian jatuhnya alat berat pada proyek Gedung Kejaksaan Agung RI yang digarap oleh Hutama Karya dan berdampak pada akses transportasi publik di Jakarta, kami menyampaikan permohonan maaf dan sangat menyesal atas kejadian tersebut," kata Adjib dalam keterangan resminya, Kamis (30/5/2024).
Selain melakukan penyelidikan, tim proyek HK juga telah dikerahkan untuk melakukan pembersihan lokasi kejadian dan segera melakukan koordinasi dengan pihak MRT Jakarta.
Adapun, PT MRT Jakarta memutuskan untuk menghentikan sementara operasional usai mengalami insiden tertimpa alat berat crane di Area Gedung Kejaksaan Agung (Kejagung).
Kepala Divisi Corporate Secretary PT MRT Jakarta (Perseroda) Ahmad Pratomo mengatakan sehubungan dengan adanya insiden diduga jatuhnya alat berat dari kegiatan konstruksi yang sedang dikerjakan di Area Gedung Kejaksaan Agung RI oleh Kontraktor Hutama Karya.