Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Warning! Pertumbuhan Ekonomi AS Melambat Jadi 1,3% pada Kuartal I/2024

Pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) melandai menjadi 1,3% pada kuartal I/2024 menyusul belanja konsumen yang lebih rendah dari perkiraan.
Gedung-gedung di Manhattan terlihat dari puncak observatorium One Vanderbilt di Manhattan, New York City, AS, 14 April 2023./Reuters
Gedung-gedung di Manhattan terlihat dari puncak observatorium One Vanderbilt di Manhattan, New York City, AS, 14 April 2023./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Laju pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) melandai di bawah estimasi pada kuartal I/2024 menyusul belanja konsumen yang lebih rendah dari perkiraan.

Melansir Reuters, data Biro Analisis Ekonomi (BEA) AS yang dirilis pada Kamis (30/5/2024) menunjukkan produk domestik bruto (PDB) naik 1,3% pada kuartal I/2024 dibandingkan kuartal sebelumnya.

Angka ini berada di bawah estimasi pertumbuhan ekonomi sebelumnya sebesar 1,6%. Pertumbuhan ekonomi AS juga jauh lebih lambat dari kuartal III/2023 yang mencapai 3,4%.

Sementara itu, pertumbuhan belanja konsumen yang menjadi mesin pertumbuhan utama ekonomi AS mencapai 2% pada kuartal I/2024, lebih rendah dibandingkan proyeksi sebesar 2,5%.

Data terbaru ini menggarisbawahi hilangnya momentum pada awal tahun 2024 setelah kejutan kenaikan yang berkelanjutan pada tahun 2023. Suku bunga yang tinggi, berkurangnya tabungan di era pandemi, dan pertumbuhan pendapatan yang melambat menjadi sejumlah faktor utama yang membebani rumah tangga dan bisnis di AS.

Pengeluaran konsumen turun karena pengeluaran untuk barang jauh lebih lambat, tertutama pengeluaran untuk pembelian mobil.

Adapun ekspor dan pengeluaran pemerintah melambat, sementara investasi perumahan dan impor meningkat dibandingkan dengan estimasi awal.

Para ekonom telah menunjukkan kekuatan dalam metrik ini sebagai alasan untuk percaya bahwa permintaan masih kuat, bahkan jika angka PDB utama terlihat lemah sebagai perbandingan.

Pendapatan Domestik Bruto

Bersamaan dengan estimasi kedua PDB, BEA juga mempublikasikan data pendapatan domestik bruto (GDI) yang merupakan metriks utama aktivitas ekonomi lainnya. GDI naik 1,5% pada kuartal I/2024. PDB mengukur pengeluaran untuk barang dan jasa, sedangkan GDI mengukur pendapatan yang dihasilkan dan biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barang dan jasa yang sama.

Data GDI juga mencakup angka-angka laba perusahaan. Pada kuartal pertama, laba sebelum pajak yang disesuaikan turun 0,6%, penurunan pertama dalam satu tahun. Laba setelah pajak sebagai bagian dari nilai tambah bruto untuk perusahaan non-keuangan, sebuah ukuran margin laba agregat, sedikit berubah pada 15,2%.

Dari sisi inflasi, indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) yang menjadi metrik pilihan Federal Reserve untuk mengukur inflasi, naik 3,3% pada kuartal I/2024, turun tipis dari proyeksi awal.

Adapun PCE inti yang tidak termasuk harga makanan dan energi dilaporkan naik 3,6%, lebih rendah dibandingkan 3,7% pada estimasi sebelumnya.

Para ekonom menantikan rilis data PCE bulan April 2024, yang akan dirilis pada Jumat (31/5), setelah laporan yang diterbitkan awal bulan ini menunjukkan terhentinya pertumbuhan penjualan ritel dan laju kenaikan harga konsumen yang lebih lambat untuk memulai kuartal kedua.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper