Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Realisasi Setoran Pajak April 2024 Mulai Loyo, Capai Rp624,19 Triliun

Penerimaan pajak dengan realisasi terbesar yaitu pada penerimaan PPh nonmigas, yang mencapai Rp377 triliun atau 35,45% dari target tahun ini.
Petugas membantu wajib pajak melapor surat pemberitahuan (SPT) tahunan Pajak Penghasilan (pph) orang pribadi di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta, Sabtu (16/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Petugas membantu wajib pajak melapor surat pemberitahuan (SPT) tahunan Pajak Penghasilan (pph) orang pribadi di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta, Sabtu (16/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah hingga akhir April 2024 telah mengumpulkan penerimaan pajak sebesar Rp624,19 triliun.

“Penerimaan pajak kita sampai akhir April mencapai Rp624,19 triliun, ini artinya 31,38% dari target APBN dikumpulkan sampai akhir April,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers APBN Kita, Senin (27/5/2024).

Untuk diketahui, realisasi penerimaan pajak hingga April 2024 tersebut turun 9,3% jika dibandingkan dengan realisasi pada periode April 2023 yang sebesar Rp688,2 triliun.

Sri Mulyani merincikan bahwa berdasarkan komponennya, realisasi terbesar yaitu pada penerimaan PPh nonmigas, yang mencapai Rp377 triliun atau 35,45% dari target tahun ini.

Meski demikian, realisasi penerimaan dari PPh nonmigas mengalami penurunan sebesar 5,43% secara tahunan, terutama dipengaruhi oleh terganggunya profitabilitas perusahaan akibat penurunan harga komoditas.

“Realisasi PPh nonmigas turun karena ada penurunan dari PPh tahunan terutama korporasi atau badan, artinya perusahaan-perusahaan dengan harga komoditas turun terjadi penurunan profitabilitas sehingga kewajiban mereka membayar pajak juga mengalami penurunan, terutama untuk sektor pertambangan komoditas,” jelas Sri Mulyani.

Lebih lanjut, realisasi penerimaan dari PPN dan PPnBM hingga April 2024 tercatat mencapai Rp218,5 triliun atau 26,93% dari target. Realisasi pada komponen ini mencatatkan pertumbuhan positif sebesar 5,93% secara tahunan.

Sementara itu, penerimaan dari PPh migas terealisasi sebesar Rp24,81 triliun atau 32,49% dari target, turun sebesar 23,24% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

“Realisasi penerimaan PPh migas penyebabnya adalah lifting yang selalu mengalami penurunan dari tahun ke tahun,” kata Sri Mulyani.

Dia menambahkan, penerimaan dari PBB dan pajak lainnya juga terealisasi sebesar Rp3,87 triliun, turun signifikan sebesar 22,59%.

Penurunan realisasi penerimaan pada komponen ini terutama dikarenakan pembayaran tagihan pajak pada 2023 yang tidak terulang pada tahun ini.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper