Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ada Program Gizi Balita & Ibu Hamil, Anggaran Kesehatan 2025 Naik ke Rp217,8 Triliun

Anggaran kesehatan tersebut meningkat dari tahun 2024 yang ditetapkan sebesar Rp185,2 triliun dalam APBN.
Menkeu Sri Mulyani Indrawati memimpin rapat koordinasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Senin (13/5/2024). Dok IG @smindrawati
Menkeu Sri Mulyani Indrawati memimpin rapat koordinasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Senin (13/5/2024). Dok IG @smindrawati

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah memperkirakan anggaran kesehatan akan mencapai kisaran Rp191,5 triliun hingga Rp217,8 triliun dalam kerangka kebijakan ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal (KEM PPKF) untuk tahun anggaran 2025.

Anggaran kesehatan tersebut meningkat dari tahun 2024 yang ditetapkan sebesar Rp185,2 triliun dalam APBN.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Rapat Paripurna DPR RI dengan agenda penyampaian pemerintah terhadap KEM-PPKF RAPBN tahun anggaran 2025, Senin (20/5/2024).

Sri Mulyani menyampaikan bahwa untuk mewujudkan kesehatan yang berkualitas, program yang akan didorong pemerintahan mendatang mulai dari akselerasi penurunan stunting dan kasus penyakit menular hingga penambahan bantuan gizi bagi balita dan ibu hamil. 

“Dilakukan akselerasi penurunan stunting dan kasus penyakit menular, penguatan fasilitas kesehatan, serta penambahan bantuan gizi bagi balita dan ibu hamil. Untuk mendukung kualitas kesehatan tersebut, anggaran kesehatan tahun 2025 diperkirakan antara Rp191,5 triliun hingga Rp217,8 triliun,” katanya.

Dalam dokumen KEM PPKF yang dipublikasikan Senin (20/5/2024), disampaikan bahwa prioritas kebijakan bidang kesehatan tahun 2025 diarahkan untuk peningkatan gizi anak dan ibu hamil serta melanjutkan transformasi sistem kesehatan.

Berbeda dengan tahun lalu, prioritas kebijakan bidang kesehatan pemerintah diarahkan untuk akselerasi penurunan stunting, di samping melanjutkan transformasi sistem kesehatan.

Jika dirincikan, program prioritas yang akan dijalankan pemerintahan baru, di antaranya, pertama, peningkatan pemenuhan gizi dan nutrisi anak serta ibu hamil. Kedua, akselerasi penurunan stunting.

Ketiga, peningkatan efektivitas program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Keempat, peningkatan akses, kualitas, dan ketersediaan sarana prasarana layanan kesehatan primer dan rujukan.

Kelima, peningkatan sinergi antar lembaga dalam penyediaan sarana dan prasarana kesehatan, serta keenam, peningkatan jumlah, kualitas, dan distribusi SDM kesehatan.

Di samping pos kesehatan, anggaran pendidikan pada 2025 juga naik ke kisaran Rp708,2 triliun hingga Rp741,7 triliun, dari Rp665,0 triliun dalam APBN 2024.

Sri Mulyani mengatakan, anggaran pendidikan tersebut difokuskan untuk mewujudkan kualitas pendidikan yang bermutu dan berdaya saing, dengan peningkatan gizi anak sekolah, penguatan mutu sekolah, perbaikan sarana dan prasarana.

Selain itu, anggaran pendidikan juga difokuskan untuk peningkatan angka partisipasi kasar PAUD dan Perguruan Tinggi, penguatan kualitas tenaga pengajar, serta penguatan vokasional.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper