Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Relaksasi Harga Gula Berakhir Mei 2024, Peritel Minta Pemerintah Jamin Pasokan

Pengusaha ritel menyebut perpanjangan relaksasi harga acuan penjualan gula di ritel modern dibutuhkan apabila pasokan gula belum membaik.
Pekerja mengemas gula di Jakarta. Bisnis/Nurul Hidayat
Pekerja mengemas gula di Jakarta. Bisnis/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Pengusaha ritel meminta pemerintah untuk dapat menjamin pasokan gula konsumsi ke depan sehingga relaksasi harga acuan penjualan gula pasir di gerai ritel modern tak perlu diperpanjang.

Adapun, pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) sejak 5 April 2024 telah menaikkan harga acuan penjualan gula di ritel modern menjadi Rp17.500 per kilogram. Ketentuan relaksasi harga gula itu berlaku hingga 31 Mei 2024.

Menurut Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mandey, apabila produksi gula memadai dan pasokan berjalan lancar, relaksasi harga gula Rp17.500 per kilogram tidak perlu diperpanjang

"Masalah kita bukan di harga, tapi diproduksi dan pengadaan impor untuk mengisi. Kalau dua hal itu bisa dipecahkan tidak harus diperpanjang relaksasi," ujar Roy, Selasa (7/5/2024).

Sebaliknya, opsi perpanjangan relaksasi harga acuan penjualan gula di ritel modern dibutuhkan apabila pasokan gula belum membaik saat musim giling tebu yang diperkirakan mulai terjadi pada Mei 2024. Di sisi lain, Roy membeberkan bahwa pengadaan gula impor juga menuai kendala di kalangan importir sejak akhir tahun lalu.

Artinya, produksi gula dalam negeri saat ini menjadi pertaruhan pasokan dan harga gula di ritel. Namun, Roy menilai selama ini pemerintah seperti pemadam kebakaran dalam menangani persoalan pangan. Antisipasi terhadap risiko fluktuasi harga dan pasokan dianggap masih minim.

"Kalau dalam hal produksi tidak ada solusi dan pengadaan impor terlambat dan berlarut maka relaksasi harus diteruskan," jelasnya.

Menyitir Panel Harga Pangan Bapanas, rata-rata harga gula secara nasional pada Selasa (7/5/2024), di level Rp18.400 per kilogram atau naik 0,11% dari harga kemarin. Harga gula pasir hari ini telah naik 1,99% mtm dibandingkan harga gula rata-rata pada April 2024 sebesar Rp18.040 per kilogram.

Sebelumnya, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan, penyesuaian harga acuan penjualan gula pasir merupakan upaya pemerintah dalam menjawab keluhan para pengusaha ritel ihwal harga gula yang terus melambung.

"Sudah kita berikan relaksasi jadi Rp17.500 [per kilogram]," ujar Arief saat ditemui di Kompleks Kementerian Pertanian, Kamis (18/2/2024).

Menurutnya, kenaikan harga gula saat ini dipengaruhi oleh harga gula di pasar global yang tinggi dan anjloknya kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.

"Oleh karena itu, ini kesempatan kita genjot produksi dalam negeri. Sebentar lagi musim giling tebu," jelasnya.

Bapanas berdalih penyesuaian harga gula tersebut dilakukan untuk menjamin pasokan dan stok gula di ritel modern sebelum musim giling.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper