Bisnis.com, JAKARTA – Holding BUMN Pangan ID FOOD mencatatkan kenaikan produksi gula pada 2024 sebesar dua digit, yakni mencapai 17% dibandingkan tahun sebelumnya. Lonjakan ini turut berkontribusi positif bagi peningkatan produksi gula secara nasional.
Direktur Utama ID FOOD Sis Apik Wijayanto mengatakan, pada tahun ini, ID FOOD berhasil memproduksi 306.000 ton gula. Capaian tersebut merupakan angka yang tertinggi dalam lima tahun terakhir.
Berdasarkan Laporan Kinerja Industri Gula ID FOOD 2024, tahun ini pabrik gula ID FOOD Group mencatatkan produksi gula sebanyak 306.000 ton, atau naik 17% dibandingkan produksi gula 2023 yang sebanyak 262.000 ton.
“Produksi tahun ini juga yang tertinggi dalam 5 tahun terakhir. Peningkatan produksi gula ID FOOD Group sebesar 17% ini dua kali lipat lebih tinggi dari peningkatan produksi gula nasional sebesar 8,3%,” ujar Sis dalam keterangan tertulis, Rabu (4/12/2024).
Sis Apik menyampaikan bahwa melompatnya produksi gula ID FOOD ini dikontribusikan dari kinerja positif tiga anak perusahaan ID FOOD yang bergerak di industri gula, yaitu PT PG Rajawali I, PT PG Rajawali II, dan PT PG Candi Baru.
Secara rinci, PT PG Rajawali I yang mengoperasikan PG Rejo Agung Baru di Madiun dan PG Krebet Baru di Malang mencatatkan total produksi 208.000 ton gula, atau 19,4% lebih tinggi dari tahun lalu.
Baca Juga
Sementara itu, PT PG Rajawali II dengan 3 pabrik gulanya, yaitu PG Jatitujuh di Majalengka serta PG Sindanglaut dan Tersana Baru di Cirebon mencatatkan total produksi 67.000 ton gula, atau naik 18,6% dibanding tahun lalu. Kemudian, PT PG Candi Baru meraih produksi 31.000 ton.
Secara keseluruhan, lanjut Sis Apik, pabrik gula ID FOOD meraih peningkatan produksi.
“Untuk PT PG Rajawali I capaiannya paling tinggi, yaitu 208.000 ton atau 19% di atas tahun 2023 dan 15% di atas target produksi yang ditetapkan perusahaan pada tahun 2024,” tuturnya.
Dia menjelaskan, pertumbuhan produksi ini juga tidak terlepas dari capaian rendemen gula 2024 yang naik sebesar 4% secara tahunan (year-on-year/yoy), atau 9% melampaui target rencana kerja dan anggaran perusahaan.
“Di 2024, pabrik gula ID FOOD Group meraih rendemen rata-rata 7,6%. Dengan capaian rendemen tertinggi 7,9% yang diraih PT PG Rajawali I, meningkat 6% dari capaian tahun 2023,” jelasnya.
Adapun, Sis Apik mengungkap sederet faktor yang pendorong kinerja positif industri gula perusahaan, salah satunya penguatan kemitraan dengan mitra petani tebu rakyat yang berdampak langsung bagi meningkatnya pasokan bahan baku tebu. Misalnya saja, dia menyampaikanb bahwa pada musim giling 2024, jumlah tebu digiling ID FOOD Group mengalami lonjakan 12,5% dari 2023, atau naik dari 3,5 juta ton menjadi 4 juta ton.
“Kemitraan bersama petani tebu ini sangat penting, karena berkaitan langsung dengan ketersediaan dan keberlanjutan pasokan bahan baku tebu. Jumlah tebu digiling menjadi salah satu penentu bagi tingginya produksi serta efisiensi operasional yang diukur dari optimasi kapasitas pabrik atau lama waktu giling,” tuturnya.
Di samping itu, Sis Apik juga menjelaskan bahwa perbaikan kinerja pabrik gula ID FOOD Group tidak terlepas dari sejumlah pembenahan on farm dan off farm. Untuk di lini on farm, perusahaan mengimplementasikan program strategis pendanaan dan permodalan bagi petani melalui kerja sama perbankan dan sistem resi gudang.
Dia menambahkan, penyediaan bibit tebu untuk petani, perluasan lahan tebu bekerja sama dengan instansi dan BUMN, serta implementasi smart farming turut menjadi faktor penentu pertumbuhan kinerja.
Sementara di lini off farm, Sis Apik menyebut perusahaan menjalankan peningkatan efisiensi energi dan penurunan losses melalui investasi peralatan pabrik. Serta, pengawalan kualitas dari bahan baku sampai dengan produk gula kristal putih.
Tercatat, produksi gula nasional hingga akhir giling tebu 2024 mencapai 2,46 juta ton, atau naik 8,3% dibandingkan 2023 yang sebanyak 2,27 juta ton.