Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Profil & Harta Budi Santoso, Komut ID FOOD yang jadi Menteri Perdagangan Prabowo

Presiden RI Prabowo Subianto resmi mengamanahkan posisi menteri perdagangan periode 2024-2029 kepada Budi Santoso.
Presiden RI Prabowo Subianto resmi menunjuk Budi Santoso untuk mengisi posisi menteri perdagangan periode 2024-2029/Dok.Kemendag
Presiden RI Prabowo Subianto resmi menunjuk Budi Santoso untuk mengisi posisi menteri perdagangan periode 2024-2029/Dok.Kemendag

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden RI Prabowo Subianto resmi mengamanahkan posisi menteri perdagangan periode 2024-2029 kepada Budi Santoso, mantan sekjen Kementerian Perdagangan (Kemendag).  

Hal tersebut disampaikan Prabowo saat membacakan susunan Kabinet Merah Putih yang terdiri dari 53 menteri dan 56 wakil menteri pada Minggu (20/10/2024) malam di Istana Negara. 

Untuk diketahui, Budi dilantik menjadi sekjen Kemendag pada Agustus 2024 lalu. Sebelumnya, Budi juga pernah menjabat beberapa posisi lainnya lingkungan Kemendag. 

Sebelum menjadi Sekjen, dia menjabat sebagai direktur jenderal perdagangan luar negeri sejak 2022 hingga Agustus 2024. Budi juga sempat menjabat sebagai kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei dan kepala Biro Keuangan Kemendag.

Pada 2010, Budi juga sempat menduduki jabatan sebagai kasubdit ekonomi kreatif pada unit Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional di Kemendag kemudian dipromosikan menjadi Atase Perdagangan India. 

Di sisi lain, Budi juga saat ini menjabat sebagai komisaris utama holding BUMN pangan, ID FOOD. 

Latar belakang pendidikan Budi diketahui merupakan lulusan Komunikasi Massa di Universitas Sebelas Maret, Surakarta. 

Dia juga menamatkan pendidikannya di Magister dalam Ilmu Administrasi di Universitas Indonesia dan dilanjutkan dengan pendidikan Doktor Ilmu Komunikasi di Universitas Sahid. 

Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Budi memiliki harta kekayaan total Rp6,86 miliar pada 2023. Jumlah itu termasuk harta berupa tanah dan bangunan Rp5,01 miliar, serta kas dan setara kas Rp1,4 miliar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper