Bisnis.com, JAKARTA - Stok gula milik induk holding BUMN pangan, ID Food kian minim di tengah harga gula yang menjulang tinggi jelang musim giling tebu.
Direktur Utama ID Food Frans Marganda Tambunan mengatakan, saat ini stok gula milik perusahaan pelat merah tersebut dalam kondisi minim.
Di sisi lain, Frans mengakui bahwa pihaknya belum merealisasikan impor gula tahun ini. Namun, Frans enggan berkomentar lebih jauh ihwal alasan importasi gula masih nihil.
"Stok gula ada 589 ton. Tinggal sedikit lagi," ujar Frans saat dihubungi, Selasa (23/4/2024).
Dalam waktu dekat, kata Frans, sejumlah pabrik gula milik anak usaha ID Food akan mulai memasuki periode giling tebu. Terdapat enam pabrik gula yang diperkirakan mulai berproduksi pada pekan kedua Mei 2024, yaitu pabrik gula (PG) Jatitujuh (Jawa Barat), PG Sindanglaut (Jabar), PG Tersana Baru (Jabar), PG Krebet Baru (Jawa Timur), PG Rejo Agung (Jatim) dan PG Candi Baru (Jatim).
"Untuk tahun ini, kami fokus dan menunggu mulainya musim giling gula 2024 dengan target bahan baku tebu 3,9 juta ton dan produksi gula 296.000 ton," ungkap Frans.
Baca Juga
Diberitakan Bisnis.com, Senin (1/4/2024), Dirut ID Food Frans memperkirakan harga gula pada tahun ini bakal lebih mahal dibandingkan tahun lalu. Musababnya, fenomena El Nino masih memberikan dampak terhadap produksi tebu tahun ini sehingga harga gula diperkirakan tidak akan semurah tahun lalu.
Dia menyebut, target produksi gula ID Food tahun ini sebanyak 296.000 ton sedikit lebih tinggi dibandingkan realisasi produksi gula tahun lalu. Pada 2023, produksi gula ID Food, kata Frans mencapai sekitar 263.000 ton. Artinya, target produksi gula tahun ini dibidik naik 12,54% dari realisasi produksi tahun lalu.
"Yang bisa kita sampaikan, harganya tidak akan semurah seperti tahun lalu saat awal musim giling," ungkap Frans saat ditemui di Komplek Pergudangan Bulog Kelapa Gading, Senin (1/4/2024).
Menyitir Panel Harga Pangan Bapanas, rata-rata harga gula per hari ini secara nasional mencapai Rp18.070 per kilogram. Harga gula hari ini telah naik 25,48% year-on year dibandingkan harga rata-rata pada April 2023 sebesar Rp14.400 per kilogram.