Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi ungkap kebutuhan beras per tahun untuk menjalankan program makan siang gratis presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Bayu menyampaikan, setidaknya Indonesia membutuhkan 6,7 juta ton beras untuk mengeksekusi program tersebut. Angka tersebut, dikutip Bayu dari berbagai informasi yang diterimanya.
“Kalau saya tidak salah angkanya, tapi ini bukan angka resmi, hanya membaca itu sekitar 6,7 juta ton kebutuhan per tahun. Itu angkanya besar,” kata Bayu di Kantor Perum Bulog, Kamis (25/4/2024).
Sejauh ini, Bayu menyebut bahwa Perum Bulog belum mendapatkan penugasan maupun dilibatkan dalam program makan siang. Selain itu, Bayu juga belum bisa memastikan seperti apa pelaksanaannya di lapangan.
Oleh karena itu, pihaknya akan menunggu arahan resmi dari pemerintahan selanjutnya. “Apakah memang akan Bulog atau tidak kita belum tahu, kita tunggu arahan dari pemerintahan yang baru,” ujarnya.
Berdasarkan catatan Bisnis.com, Selasa (27/4/2024), Wakil Ketua Dewan Pakar TKN Budiman Sudjatmiko sebelumnya menyebut program makan siang dan susu gratis akan direalisasikan secara bertahap.
Baca Juga
Budiman menurutkan, pada tahun pertama pemerintahan Prabowo-Gibran, anggaran yang dibutuhkan untuk program ini adalah sebesar Rp100 triliun hingga Rp200 triliun.
Program ini rencananya tidak hanya melalui pendekatan pembelanjaan hilir dan mengandalkan APBN saja. Dia mencontohkan, mengacu pada komposisi makanan 4 Sehat 5 Sempurna, program ini dalam skala penuhnya akan memerlukan hingga 6,7 juta ton beras, 1,2 juta ton daging ayam, 500.000 ton daging sapi, 1 juta ton daging ikan, berbagai kebutuhan sayur mayur dan buah‐buahan, hingga kebutuhan 4 juta kiloliter susu sapi segar per tahun.
“Karena itu, Prabowo‐Gibran merencanakan program ini akan dibangun dengan format kolaborasi para pemangku kepentingan di sektor industri pangan nasional,” jelasnya.
Adapun dia menyebut, alokasi APBN yang dibutuhkan pada tahun pertama pelaksanaan program makan siang dan susu gratis diperkirakan sekitar Rp50 triliun hingga Rp60 triliun.