Bisnis.com, JAKARTA – Proses pembangunan fase 3 MRT Jakarta atau East-West Line yang membentang dari Cikarang, Jawa Barat ke Balaraja, Banten, ditargetkan akan dimulai pada Agustus 2024.
Direktur Utama MRT Jakarta Tuhiyat menuturkan pembangunan MRT Jakarta East-West Line akan dilaksanakan secara bertahap. Proses peletakan batu pertama (groundbreaking) fase 1 tahap (stage) 1 dengan rute Tomang-Medan Satria sepanjang 24,5 kilometer ditargetkan pada Agustus 2024.
Dia menuturkan, saat ini pihaknya sedang mempersiapkan penandatanganan pinjaman untuk pendanaan proyek ini yang akan diberikan oleh Japan International Cooperation Agency (JICA) dan Asian Development bank (ADB).
"Pembangunan [MRT fase 3] akan kami mulai dari wilayah Jakarta. Proses penandatanganan loan sedang dipersiapkan pada April 2024 ini, sementara untuk groundbreaking rencananya kami lakukan pada Agustus ini," kata Tuhiyat di Jakarta, dikutip Kamis (18/4/2024).
Sebagai informasi, proyek MRT East – West Line nantinya akan terbagi menjadi dua fase. Pertama, mencakup area DKI Jakarta yang diharapkan dapat beroperasi pada 2031 dengan target konstruksi paling lambat pada 2024. Kedua, meliputi Banten dan Jawa Barat dengan target mulai operasi pada 2033.
Pada fase 1 akan terbagi lagi menjadi stage 1 sepanjang 24,527 kilometer yang akan melalui Tomang, Dukuh Atas, Senen, Perintis hingga Medan Satria dan stage 2 sepanjang 9,237 kilometer yang melalui Tomang dan Kembangan.
Baca Juga
Sementara itu, MRT East-West fase 2 akan terbagi menjadi East-West Banten sepanjang 29,900 kilometer yang akan melalui Kembangan, Kelapa Dua, hingga Balaraja, serta East-West West Java sepanjang 20,438 kilometer yang akan melalui Medan Satria dan Cikarang.
Adapun, Tuhiyat menuturkan, proyek MRT Fase 2A Bundaran HI-Kota ditargetkan bakal rampung dalam 5 tahun mendatang atau pada 2029.
PT MRT Jakarta (Perseroda) resmi menggandeng Sojitz Corporation, perusahaan asal Jepang, untuk pembangunan proyek sepanjang 5,8 kilometer tersebut.
Tuhiyat menjelaskan, paket kontrak yang disepakati adalah CP 205 untuk sistem perkeretapian dan rel dari Bundaran HI hingga Kota. Nilai paket kontrak yang disepakati dengan Sojitz adalah sekitar Rp4,7 triliun.
Seiring dengan hal tersebut, pihaknya menargetkan MRT Jakarta fase 2A rute Bundaran HI-Monas akan beroperasi pada 2027.
"Kemudian, untuk fase 2B Harmoni-Kota Kami targetkan beroperasi akhir 2029," kata Tuhiyat.