Bisnis.com, JAKARTA - Proyek MRT Fase 2A Bundaran HI-Kota ditargetkan bakal rampung dalam 5 tahun mendatang atau pada 2029.
PT MRT Jakarta (Perseroda) resmi menggandeng Sojitz Corporation, perusahaan asal Jepang, untuk pembangunan proyek sepanjang 5,8 kilometer tersebut.
Direktur Utama MRT Jakarta Tuhiyat menjelaskan, paket kontrak yang disepakati adalah CP 205 untuk sistem perkeretapian dan rel dari Bundaran HI hingga Kota. Nilai paket kontrak yang disepakati dengan Sojitz adalah sekitar Rp4,7 triliun.
Seiring dengan hal tersebut, pihaknya menargetkan MRT Jakarta fase 2A rute Bundaran HI-Monas akan beroperasi pada 2027.
"Kemudian, untuk fase 2B Harmoni-Kota Kami targetkan beroperasi akhir 2029 mendatang," kata Tuhiyat, Rabu (17/4/2024).
Tuhiyat menuturkan, kesepakatan ini merupakan akhir dari penantian panjang perusahaan dalam menentukan kontraktor. Dia mengatakan, proses tender sudah gagal tiga kali sebelum Sojitz mendapatkan kontrak tersebut.
Baca Juga
Salah satu faktor penyebab kegagalan tender adalah pandemi Covid-19. Selain itu, proses tender juga terkendala oleh faktor eksternal lain perang di berbagai wilayah, dan tensi geopolitik.
"Selain itu, ada juga kelangkaan semikonduktor yang menyebabkan terganggu supply chain pada saat itu," ujarnya.
Proses tender pun kembali digulirkan pada 2023 dengan sistem International Competitive Bidding (ICB) untuk mencari kontraktor baru.
Hasilnya, pada 20 Februari 2024, Sojitz Corporation terpilih sebagai pemenang tender yang dimaktubkan dengan letter of acceptance. Adapun, pengerjaan paket kontrak ini diproyeksikan berlangsung selama 75 bulan hingga akhir 2029 atau lima tahun mendatang.