Bisnis.com, JAKARTA - PT MRT Jakarta (Perseroda) resmi menandatangani kontrak kerja sama dengan perusahaan Jepang, Sojitz Corporation, untuk pengerjaan sistem perkeretaapian dan pembangunan jalur untuk proyek MRT Jakarta Fase 2A Bundaran HI-Kota.
Direktur Utama MRT Jakarta Tuhiyat menjelaskan, paket kontrak yang disepakati adalah contract package CP 205 untuk sistem perkeretapian dan rel dari Bundaran HI hingga Kota. Nilai paket kontrak yang disepakati dengan Sojitz adalah sekitar Rp4,7 triliun.
Tuhiyat menuturkan, kesepakatan ini merupakan akhir dari penantian panjang perusahaan dalam menentukan kontraktor. Dia mengatakan, proses tender sudah gagal tiga kali sebelum Sojitz mendapatkan kontrak tersebut.
Salah satu faktor penyebab kegagalan tender adalah pandemi Covid-19. Selain itu, proses tender juga terkendala oleh faktor eksternal lain perang di berbagai wilayah, dan tensi geopolitik.
"Selain itu, ada juga kelangkaan semikonduktor yang menyebabkan terganggu supply chain pada saat itu," jelas Tuhiyat dalam acara Penandatanganan Kontrak antara MRT Jakarta dan Sojitz Corporation di Jakarta, Rabu (17/4/2024).
Proses tender pun kembali digulirkan pada 2023 dengan sistem International Competitive Bidding (ICB) untuk mencari kontraktor baru.
Baca Juga
Hasilnya, pada 20 Februari 2024, Sojitz Corporation terpilih sebagai pemenang tender yang dimaktubkan dengan letter of acceptance. Adapun, pengerjaan paket kontrak ini diproyeksikan berlangsung selama 75 bulan hingga akhir 2029 atau lima tahun mendatang.
Seiring dengan hal tersebut, pihaknya menargetkan MRT Jakarta fase 2A rute Bundaran HI-Monas akan beroperasi pada 2027.
"Kemudian, untuk fase 2B Harmoni-Kota Kami targetkan beroperasi akhir 2029 mendatang," kata Tuhiyat.