Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Usai Ditinggal Investor, Apa Kabar Proyek Tol Terpanjang di Bali?

Kementerian PUPR menyampaikan perkembangan terkini soal rencana kelanjutan proyek jalan tol terpanjang di Bali, Tol Mengwi-Gilimanuk usai ditinggal investor.
Proyek jalan tol/Ilustrasi-Bisnis
Proyek jalan tol/Ilustrasi-Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Kelanjutan pembangunan jalan tol Gilimanuk-Mengwi di Bali seakan masih abu-abu sekalipun pemerintah berambisi hendak melanjutkan kembali proyek jalan tol terpanjang di Bali itu pada tahun ini.

Kepala Bidang Sistem Informasi Layanan Jalan Tol Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Ali Rachmadi Nasution, menuturkan bahwa saat ini proses lelang Tol Gilimanuk - Mengwi masih dalam tahap prakualifikasi.

"Terkait lelang Jalan Tol Gilimanuk - Mengwi saat ini progresnya dalam proses pra kualifikasi," kata Ali kepada Bisnis.com, Kamis (18/4/2024).

Sebelumnya Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, menyebut bahwa rangkaian lelang ulang Tol Gilimanuk - Mengwi di Bali telah dimulai pada Jumat (15/3/2024).

"Tadi rapat, jadi kalau Gilimanuk - Mengwi nanti PQ-nya atau tahap prakualifikasi Jumat 15 Maret 2024 diumumkan," kata Basuki di Kantor Kementerian PUPR beberapa waktu lalu.

Lebih lanjut, Menteri Basuki menargetkan bahwa pemenang lelang Tol Gilimanuk - Mengwi ditargetkan akan melakukan penandatanganan perjanjian penjaminan jalan tol (PPJT) pada September 2024.

Namun demikian, saat dilakukan penelusuran pada laman Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kementerian PUPR, lelang ulang Tol Gilimanuk - Mengwi masih belum dapat ditemukan.

Sementara itu, pada kesempatan berbeda Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Infrastruktur Jalan dan Jembatan, Reni Ahiantini, menuturkan bahwa memang terdapat beberapa tahapan khusus pada proses lelang ulang Jalan Tol Gilimanuk - Mengwi.

Dia menyebut, karena investor Tol Gilimanuk - Mengwi terdahulu yakni PT Jagat Kerti Bali sudah melakukan sebagian pengeluaran konstruksi, maka tahapan lelang ulang tol tersebut harus melalui proses evaluasi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

"Karena kalau untuk Gilimanuk - Mengwi misalnya kan dari badan usaha sudah ada spending. Kalau terminasi kan harus ada hitungan lagi. Nah hasil perhitungan itu harus lewat BPKP dulu," tuturnya.

Reni menyebut, lamanya proses lelang ulang tak lain karena terdapat pengkajian ulang beberapa aspek. Mengingat, akan terdapat penyesuaian biaya konstruksi yang berdampak pada biaya investasi.

Untuk diketahui sebelumnya, proyek Tol Gilimanuk - Mengwi dilakukan lelang ulang karena pemrakarsa awal gagal mendapat pendanaan atau investor untuk melakukan pembangunan. Padahal, peletakan batu pertama atau groundbreaking Tol Gilimanuk-Mengwi telah dilakukan pada 10 September 2022.

Rencananya, jalan tol ini akan dibangun melintasi 3 kabupaten, 13 kecamatan dan 58 desa. Adapun, perkiraan biaya investasi Tol Gilimanuk-Mengwi mencapai Rp24,6 triliun.

Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi terbagi menjadi tiga seksi. Perinciannya, Seksi 1 Gilimanuk-Pekutatan sepanjang 53,6 kilometer (km), Seksi 2 Pekutatan-Soka sepanjang 24,3 km dan Seksi 3 Soka-Mengwi sepanjang 18,9 km. Total panjang tol mencapai 96,84 km.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper