Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyebut proyek jalan Tol Gilimanuk-Mengwi Bali akan kembali dilanjutkan sebelum dirinya mengakhiri periode jabatan Menteri pada Oktober 2024.
Proyek tol Bali ini sempat terhenti karena kesulitan pendanaan.
Basuki menjelaskan proyek jalan tol Gilimanuk-Mengwi sebelumnya merupakan proyek unsolicited atau proyek yang diinisiasi badan usaha. Adapun Tol Gilimanuk-Mengwi diinisiasi oleh PT Tol Jagad Kertibali. Adapun, pada 8 Maret 2022, PT Tol Jagad Kertibali sudah membebaskan lahan 44,64 hektare (ha) senilai Rp112,37 miliar.
"Tapi pada saat financial close mereka tidak bisa memenuhi sehingga kami putus," ujarnya kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Senin (18/3).
Selanjutnya, dia menjelaskan bahwa Kementerian PUPR kembali melakukan studi kelayakan (feasibility study/FS). Hal ini disebabkan karena proyek tol tersebut akan diubah menjadi solicited atau diambil alih menjadi prakarsa pemerintah.
"Kami akan lelangkan, saat ini sudah di PQ (pre qualification), mudah-mudahan September nanti sudah bisa dimulai konstruksinya," ucapnya.
Baca Juga
Oleh sebab itu, dalam proses pengambilan alih, kata Basuki terdapat 3 hal yang disarankan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani tentang perubahan proyek dari unsolicited menjadi solicited.
Pertama, mesti ada legal opinion dari Jaksa Agung perihal perubahan proyek unsolicited menjadi solicited. Kedua, BPKP juga harus audit proyek. Ketiga, adanya dukungan pembebasan lahan dari Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) yang sudah disetujui senilai Rp3,9 triliun dan disiapkan karena memang proyek menjadi solicited atau pemrakarsa pemerintah.
"Total panjangnnya ada 96,84 km, dengan total investasi 22,84 triliun," pungkas Basuki.