Bisnis.com, JAKARTA – Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo buka suara usai menghadiri rapat koordinasi dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan menteri-menteri kabinet.
Untuk diketahui, Kepala Negara memanggil sejumlah menteri dan Gubernur Bank Indonesia untuk melaksanakan rapat terbatas terkait dengan situasi global akibat konflik Iran-Israel di Istana Negara, Selasa (16/4/2024).
Perry mengamini bahwa akan ada arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjaga nilai tukar rupiah terhadap dolar tetap stabil.
“Nanti ada [arahan],” ujarnya kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (16/4/2024).
Menurut pantauan Bisnis, secara berurutan tokoh-tokoh yang hadir di kompleks Istana Kepresidenan tiba pada pukul 09.32 WIB.
Mulai dari Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi, dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif.
Baca Juga
Perry pun memastikan bahwa pihaknya akan terus memastikan dalam mengawasi perkembangan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Dia mengatakan bahwa Bank Sentral RI itu akan memastikan nilai tukar terjaga melalui sejumlah skema, seperti pasar spot (tunai) atau pembelian secara tunai maupun non delivery forward (NFD).
“Kami akan memastikan nilai tukar akan terjaga, kami lakukan intervensi baik melalui spot maupun non delivery forward (NFD). Kami jajakan koordinasi dengan pemerintah dengan fiskal bagaimana jaga moneter dan fiskal. Kami pastikan kami di pasar untuk melakukan langkah stabilisasi,” pungkas Perry.
Sekadar informasi, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah menuju level Rp16.210,5 setelah libur Lebaran 2024 pada Selasa (16/4/2024).
Mengutip data Bloomberg, rupiah dibuka melemah 353,50 poin atau 2,23% menuju level Rp16.201,5 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS menguat 0,14% menuju posisi 106,35.
Adapun mata uang lain di kawasan Asia mayoritas dibuka melemah. Won Korea, semisal, turun 1,09%, diikuti ringgit Malaysia yang melemah 0,25%, dan yen Jepang turun 0,07%. Adapun, baht Thailand melemah 0,31% dan rupee India turun 0,03%.