Bisnis.com, JAKARTA - Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri menyebut implementasi rekayasa lalu lintas berupa delaying system efektif memperlancar kendaraan menuju Pelabuhan Merak.
Kakorlantas Polri, Irjen Pol Aan Suhanan, menuturkan skema delaying system yang digunakan yakni dengan penerapan pola 100 kendaraan masuk secara bergiliran dan melakukan penyekatan kendaraan di daerah Cikuasa Atas.
Dia menjelaskan, penanganan kepadatan di pelabuhan berbeda dengan penanganan kepadatan di jalan nasional maupun jalan bebas hambatan. Karenanya, delaying system dinilai menjadi rekayasa paling efektif untuk menangani kepadatan di Pelabuhan Merak.
"Jadi Pelabuhan ini kami kelola lain dengan jalan. Kalau jalan kan kita percepat perlancar kita tarik-tarik terus [arus lalinnya]. Kalau pelabuhan [berbeda] karena ada keterbatsan kapasitas parkir di dermaga - dermaga. Jadi kita walaupun ini [implementasi delaying system] tidak populis, ini jadi strategi yang kita laksanakan untuk menunda perjalanan masyarakat yang akan menyebrang ke Sumatera.” jelasnya dalam keterangan resmi, dikutip Minggu (7/4/2024).
Lebih rinci dijelaskan, implementasi delaying system dilakukan dengan melakukan penyekatan di wilayah pintu Pelabuhan Merak. Apabila nantinya pelabuhan telah kosong, maka kendaraan akan digilir masuk ke dalam secara bertahap.
"Kenapa ini dilakukan, ya kita wanti - wanti agar jangan sampai ada ketemu antara[lalu lintas] yang keluar dan masuk,” tambahnya.
Baca Juga
Sementara itu, Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Hendro Sugianto, sebelumnya memprediksi puncak arus mudik terjadi pada Sabtu (6/04/24).
Adapun, berdasarkan data pembelian tiket, puncak pergerakan kendaraan menuju Pelabuhan Merak akan dimulai pada pukul 9.00 hingga 00.00 WIB malam ini, Minggu (7/4/2024).
”Kalau saya lihat data tiket itu, ini mulai jam 9.00 sampai jam 00.00 nanti malam itu sudah penuh, sold out semua tiket. Jadi ini merata di hari ini. Mudah-mudahan ini kalau saya prediksi hari ini, besok saya yakin sudah mulai turun,” imbuhnya.