Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tol Bocimi Longsor, Begini Rekayasa Lalin yang Diterapkan

Tol Bocimi mengalami longsor hingga amblas pada Rabu (3/4/2024) atau tepat 3 hari menuju puncak arus mudik Lebaran 2024.
Petugas melintas di sekitar jalan tol yang amblas di ruas tol Bocimi KM 64, Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (4/4/2024). . ANTARA FOTO/Henry Purba/agr/nym
Petugas melintas di sekitar jalan tol yang amblas di ruas tol Bocimi KM 64, Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (4/4/2024). . ANTARA FOTO/Henry Purba/agr/nym

Bisnis.com, JAKARTA - Jalan Tol Bogor - Ciawi - Sukabumi atau Tol Bocimi mengalami longsor hingga amblas pada Rabu (3/4/2024) atau tepat 3 hari menuju puncak arus mudik Lebaran 2024 yang diperkirakan akan jatuh pada 6 April 2024.

Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jabar, Kombes Pol. Wibowo, menuturkan saat ini pihaknya telah berkoordinasi dengan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR untuk menerapkan dua pola rekayasa lalu lintas di Tol Bocimi.

"Pola rekayasa arus lalu lintas yang dilakukan pertama, arus lalu lintas dari arah Bogor atau Jakarta yang mau mengarah Gate Parung kuda di alihkan di KM 60 keluar Gate Tol Cigombong," kata Wibowo dalam keterangan resmi, Kamis (4/4/2024).

Kedua, arus lalu lintas dari arah Sukabumi kota atau Cibadak yang hendak menuju Gate Tol Parung kuda akan di alihkan ke gate Tol Cigombong. Di mana nantinya pengendara diarahkan untuk melalui jalur Arteri sekitar 17 kilometer (KM).

Secara lebih rinci, Wibowo menjelaskan bahwa saat ini lubang yang disebabkan oleh longsornya Tol Bocimi di KM 64 tersebut mencapai kedalaman 15 meter.

Atas peristiwa tersebut, 1 unit Kendaraan Daihatsu Xenia terjerumus ke dalam lubang. Sementara itu, terdapat pula 1 unit kendaraan Isuzu Panther dan 1 unit kendaraan Mitsubishi colt diesel terguling akibat menghindari lubang longsor.

Pascakejadian, dua pengemudi dan penumpang kendaraan Daihatsu Xenia dilaporkan mengalami luka ringan dan telah dilarikan ke rumah sakit.

Hal senada juga disampaikan oleh entitas usaha PT Waskita Toll Road, yakni PT Trans Jabar Tol selaku pemilik konsesi jalan tol Bocimi.

Manajemen PT TJT mengaku pihaknya tengah melakukan pengamanan di lokasi kejadian dan melakukan pengalihan lalu lintas di sekitar lokasi kejadian. Kendaraan dari arah Ciawi menuju Parungkuda dialihkan keluar di Cigombong.

Adapun akses dari arah Parungkuda menuju Ciawi ditutup sementara guna menghindari potensi longsor tambahan.

Perbaikan Sementara

Diberitakan sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah melakukan upaya penanganan perbaikan sementara pada Jalan Tol Bocimi yang longsor dan amblas pada Rabu (3/4/2024).

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, Miftachul Munir, mengatakan perbaikan sementara diharapkan dapat diselesaikan secepatnya guna mendukung lalu lintas mudik Lebaran.

"Saat ini di lapangan sedang dilakukan upaya penanganan perbaikan sementara dan diupayakan dapat diselesaikan secepatnya agar dapat digunakan untuk melayani arus lalu lintas," kata Munir kepada Bisnis, Kamis (4/4/2024).

Munir belum dapat merinci apa saja ruang lingkup penanganan sementara tersebut. Pasalnya, saat ini tim dari Kementerian PUPR dilaporkan tengah melakukan pembahasan di lapangan.

Sementara itu, PUPR memastikan bahwa penanganan permanen terhadap Tol Bocimi longsor baru akan dilakukan usai momentum Lebaran 2024.

"Untuk penanganan permanennya akan dilaksanakan setelah libur lebaran," pungkasnya.

Belum Setahun Diresmikan

Sebagai informasi, Jalan Tol Bocimi ruas Cigombong-Cibadak longsor meski belum genap setahun diresmikan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Sebelumnya, Presiden Jokowi meresmikan ruas tersebut pada 4 Agustus 2023. Setelah itu, ruas tersebut mulai dibuka untuk umum mulai 7 Agustus 2023.

Ruas Cigombong-Cibadak membentang sepanjang 11,9 kilometer dan dioperasikan oleh PT Waskita Toll Road (WTR) melalui entitas anaknya PT Trans Jabar Tol (TJT).

Beroperasinya ruas tol Cigombong-Cibadak diharapkan dapat memberikan kemudahan konektivitas dari arah Jakarta menuju Sukabumi maupun sebaliknya.

Waktu tempuh Jakarta-Sukabumi yang sebelumnya dapat memakan waktu hingga 5 - 6 jam, kini dapat ditempuh dalam kurun waktu 2,5 jam.

Sekadar informasi, pada 2018, TJT telah mengoperasikan ruas Ciawi-Cigombong yang terkoneksi dengan jalan tol Jagorawi. Adapun panjang ruas tersebut adalah 15,35 km.

Dengan pengoperasian ruas baru Cigombong-Cibadak ini, maka TJT mengoperasikan 27,25 Km jalan tol Bocimi.

Adapun, untuk seksi 3 Cibadak - Sukabumi Barat yang memiliki total panjang 13,7 kilometer masih dalam proses pembangunan dan saat ini tengah memasuki tahap pembebasan lahan.

PT TJT selaku BUJT Tol Bocimi sebelumnya meraih kredit sindikasi senilai Rp3,4 triliun dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau SMI untuk pembangunan jalan tol tersebut.

Selain itu, PT SMI juga resmi mengakuisisi 25% saham PT Waskita Toll Road di PT Trans Jabar Tol (TJT) yang saat ini tengah menggarap Jalan Tol Bocimi.

Dengan masuknya PT SMI sebagai pemegang saham, maka PT TJT kini dimiliki oleh PT WTR (74,99%), PT SMI (25%), dan Koperasi Waskita (0,01%).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper