Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah melakukan upaya penanganan perbaikan sementara pada Jalan Tol Bogor - Ciawi - Sukabumi atau Tol Bocimi yang longsor dan amblas pada Rabu (3/4/2024).
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, Miftachul Munir, mengatakan perbaikan sementara diharapkan dapat diselesaikan secepatnya guna mendukung lalu lintas mudik Lebaran.
"Saat ini di lapangan sedang dilakukan upaya penanganan perbaikan sementara dan diupayakan dapat diselesaikan secepatnya agar dapat digunakan untuk melayani arus lalu lintas," kata Munir kepada Bisnis, Kamis (4/4/2024).
Munir belum dapat merinci apa saja ruang lingkup penanganan sementara tersebut. Pasalnya, saat ini tim dari Kementerian PUPR dilaporkan tengah melakukan pembahasan di lapangan.
Sementara itu, PUPR memastikan bahwa penanganan permanen terhadap Tol Bocimi longsor baru akan dilakukan usai momentum Lebaran 2024.
"Untuk penanganan permanennya akan dilaksanakan setelah libur lebaran," pungkasnya.
Baca Juga
Adapun saat ini, kendaraan yang berasal dari Ciawi menuju Parungkuda, telah dialihkan keluar ke Gerbang Cigombong. Sementara itu, untuk kendaraan yang dari Parungkuda menuju Ciawi telah ditutup. Sehingga, saat ini Seksi 2, full tertutup untuk pengguna jalan sebagai langkah pengamanan.
Untuk diketahui sebelumnya, beredar penggalan video di media sosial yang menggambarkan peristiwa longsor di Tol Bocimi. Diperkirakan longsor tersebut terjadi sekitar pukul 20.00 WIB.
Dipastikan tidak ada korban jiwa atas kejadian tersebut. Hanya saja, terdapat 2 orang korban luka ringan yang telah dievakuasi dan dirujuk ke rumah sakit terdekat.
Belum Setahun Diresmikan
Sebagai informasi, Jalan Tol Bocimi ruas Cigombong-Cibadak longsor meski belum genap setahun diresmikan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sebelumnya, Presiden Jokowi meresmikan ruas tersebut pada 4 Agustus 2023. Setelah itu, ruas tersebut mulai dibuka untuk umum mulai 7 Agustus 2023.
Ruas Cigombong-Cibadak membentang sepanjang 11,9 kilometer dan dioperasikan oleh PT Waskita Toll Road (WTR) melalui entitas anaknya PT Trans Jabar Tol (TJT).
Beroperasinya ruas tol Cigombong-Cibadak diharapkan dapat memberikan kemudahan konektivitas dari arah Jakarta menuju Sukabumi maupun sebaliknya.
Waktu tempuh Jakarta-Sukabumi yang sebelumnya dapat memakan waktu hingga 5 - 6 jam, kini dapat ditempuh dalam kurun waktu 2,5 jam.
Sekadar informasi, pada 2018, TJT telah mengoperasikan ruas Ciawi-Cigombong yang terkoneksi dengan jalan tol Jagorawi. Adapun panjang ruas tersebut adalah 15,35 km.
Dengan pengoperasian ruas baru Cigombong-Cibadak ini, maka TJT mengoperasikan 27,25 Km jalan tol Bocimi. Adapun, untuk seksi 3 Cibadak - Sukabumi Barat yang memiliki total panjang 13,7 kilometer masih dalam proses pembangunan dan saat ini tengah memasuki tahap pembebasan lahan.
PT TJT selaku BUJT Tol Bocimi sebelumnya meraih kredit sindikasi senilai Rp3,4 triliun dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau SMI untuk pembangunan jalan tol tersebut.
Selain itu, PT SMI juga resmi mengakuisisi 25% saham PT Waskita Toll Road di PT Trans Jabar Tol (TJT) yang saat ini tengah menggarap Jalan Tol Bocimi. Dengan masuknya PT SMI sebagai pemegang saham, maka PT TJT kini dimiliki oleh PT WTR (74,99%), PT SMI (25%), dan Koperasi Waskita (0,01%).