Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berencana untuk membeli sebanyak tiga rangkaian kereta (trainset) dari China untuk kereta otonom atau Autonomous Rail Transit (ART) di Ibu Kota Nusantara atau IKN.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal menuturkan masing-masing trainset yang akan dibeli terdiri atas 3 gerbong atau kereta. Sehingga, secara keseluruhan Indonesia akan membeli sebanyak 9 kereta.
Meski demikian, dia enggan menyebutkan dana yang akan dikeluarkan untuk rencana pembelian tersebut.
"Untuk tahap awal kereta otonom, kita beli 3 trainset dari China," kata Risal di Kompleks Parlemen, Jakarta pada Selasa (2/4/2024).
Risal menuturkan, trainset kereta otonom yang akan dibeli Indonesia sudah terbukti keandalan operasinya. Pasalnya, jenis kereta yang sama telah dioperasikan di China dan dapat beroperasi dengan optimal.
Dia menambahkan, jenis kereta otonom yang akan dibeli oleh Indonesia juga telah digunakan oleh 6 negara lain, contohnya di Malaysia pada daerah Kuching.
Baca Juga
"Jadi kereta otonom itu bukan baru di kita. Sudah banyak manfaatnya di negara-negara lain," kata Risal.
Sementara itu, Risal menyebut saat ini pihaknya masih terus berkoordinasi dengan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) terkait proyek kereta otonom. Risal menuturkan, pihak OIKN saat ini tengah meminta proof of concept (POC) kereta otonom IKN dari Kemenhub.
Namun, dia belum dapat menyebut kapan Kemenhub akan menyerahkan POC tersebut kepada Otorita IKN karena masih menunggu arahan dari badan tersebut.
"Itu nanti, masih kita tunggu. OIKN yang menentukan, sekarang lagi diskusi," kata Risal.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebutkan pembangunan kereta otonom akan dibangun dalam 2 fase. Dia menuturkan, kereta tersebut akan berada di kawasan Sumbu Kebangsaan Timur dan Sumbu Kebangsaan Barat. Adapun, tahap pembangunan rutenya akan dilakukan dalam dua fase.
Secara terperinci, panjang pembangunan jalur ART tahap I adalah kurang-lebih 1,2 km. Sementara itu, panjang pembangunan jalur tahap II adalah kurang-lebih 5,2 km.
"Saat beroperasi nanti, jalur dan halte ART akan sharing dengan Bus Rapid Transit [BRT]," kata Budi.