Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) angkat bicara terkait terkait rencana pembangunan kereta cepat Trans Borneo yang akan melintasi tiga negara, yaitu Brunei, Malaysia, dan Indonesia.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal menyebut belum ada pembicaraan terkait pembangunan kereta cepat tersebut dengan pihak Brunei Darussalam. Risal juga menegaskan, pihaknya belum mengetahui secara detail terkait rencana tersebut.
"Belum ada omongan sama sekali [dengan Indonesia]. Itu mereka masih cek ombak saja sepertinya," kata Risal saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta pada Selasa (2/4/2024).
Menurutnya, rencana tersebut murni diapungkan oleh perusahaan asal Brunei Darussalam, Brunergy Utama. Perusahaan tersebut berniat membangun kereta api cepat yang akan melintasi daerah Kalimantan, salah satunya adalah Pontianak.
Risal menuturkan Indonesia sebenarnya memiliki jalur kereta api lintas negara yang bernama Trans Asian Railway. Dia mengatakan, jalur kereta tersebut menghubungkan daerah Indonesia dengan Malaysia.
Adapun, dia juga belum dapat memastikan apakah kereta cepat Trans Borneo akan menjadi Bagian dari lintasan Trans Asian Railway tersebut.
Baca Juga
Risal menambahkan, pembangunan kereta cepat lintas negara sebenarnya memungkinkan dilakukan. Namun, proyek tersebut harus memperhatikan berbagai hal, mulai dari pembiayaan, penentuan trase atau jalur, dan lainnya.
"Kalau ditanya memungkinkan sebenarnya iya, tinggal siapa saja yang membiayai, forecast demand nya bagaimana, trasenya, dan FS [feasibility study] nya seperti apa. Kalau ini [kereta cepat Trans Borneo] belum ada apa-apa, FS-nya belum tahu, jalurnya juga belum," pungkasnya.
Sebelumnya, mengutip pemberitaan Nikkei Asia pada Selasa (2/4/2024), proyek kereta cepat yang dinamakan Trans Borneo ini disebut akan membentang sejauh 1.620 kilometer melewati tiga negara dari barat hingga timur Pulau Kalimantan.
Berdasarkan pengumuman Brunergy Utama yang dikutip Nikkei Asia, tahap pertama proyek kereta cepat akan menghubungkan Pontianak, Ibu Kota Kalimantan Barat, Kuching, Kinabalu, hingga distrik Tutong, Brunei.
Sementara itu, tahap kedua Trans Borneo akan melintasi daerah selatan dan timur Kalimantan, termasuk Samarinda dan Balikpapan.
"Ke depannya, kereta cepat ini juga akan terhubung dengan ibu kota baru Indonesia, Nusantara," demikian kutipan pengumuman tersebut dilansir dari Nikkei Asia.