Bisnis.com, JAKARTA - Pengamat Pariwisata Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Chusmeru menilai potensi perputaran ekonomi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif sebesar Rp276,11 triliun selama momentum Lebaran 2024 dapat tercapai.
Pasalnya, dua hal yang terkait dengan momentum Lebaran, yakni jumlah pemudik dan lamanya libur akan memicu pergerakan manusia di daerah serta peningkatan angka kunjungan di sejumlah objek dan daya tarik wisata di berbagai daerah di Indonesia.
“Tentu ini akan berpengaruh secara signifikan terhadap perputaran uang di daerah serta pendapatan di sektor pariwisata di daerah di Indonesia,” kata Chusmeru kepada Bisnis, Senin (1/4/2024).
Kendati demikian, Chusmeru memberikan sederet catatan agar tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan selama libur Lebaran. Pertama, membatasi jumlah pengunjung di satu objek wisata untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan akibat pengunjung yang membludak.
Mengingat, menurut data Kementerian Perhubungan (Kemenhub) jumlah pemudik diprediksi mencapai 193,6 juta atau sekitar 71,7% penduduk Indonesia akan melakukan mudik Lebaran ke berbagai daerah.
Kedua, baik pemerintah maupun pengelola objek wisata, perlu melakukan monitoring terhadap sarana dan prasarana utamanya pada wahana wisata.
Baca Juga
“Jangan sampai terjadi kasus-kasus kecelakaan di objek wisata yang dikarenakan oleh wahana wisata yang sudah tidak layak untuk dioperasikan,” imbaunya.
Kemenparekraf sebelumnya memperkirakan, potensi perputaran ekonomi utamanya di sektor parekraf mencapai Rp276,11 triliun selama momentum Lebaran 2024.
Potensi tersebut dengan melihat pergerakan masyarakat selama libur Lebaran yang diprediksi mencapai 193,6 juta orang atau naik dibanding tahun sebelumnya sebesar 123,8 juta orang, menurut data Kemenhub.
Di sisi lain, Kemenparekraf terus berkoordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan guna memastikan kesiapan daerah dan destinasi wisata dalam menyambut libur Lebaran 2024.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, pihaknya telah menyampaikan Surat Edaran tentang Penyelenggaraan Kegiatan Wisata yang Aman, Nyaman, dan Menyenangkan pada Saat Libur Mudik dan Hari Raya Idulfitri 1445 H kepada seluruh Pemerintah Daerah (Provinsi, Kabupaten, Kota) dan seluruh pelaku usaha pariwisata.
“Surat ini dapat direplikasi seluruh pemerintah daerah untuk diedarkan di daerah masing-masing. Kemenparekraf akan berkoordinasi secara intensif dengan pihak-pihak terkait seperti Kemenhub, Kemenkes, Kepolisian, dan BASARNAS setempat,” ujar Sandi dalam konferensi pers, Senin (1/4/2024).
Adapun, pihaknya telah melakukan observasi di lima provinsi destinasi utama, seperti Yogyakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini mengungkapkan, mayoritas wisatawan berasal dari daerah sekitar destinasi dan masyarakat intra-provinsi.
Dia juga memperkirakan, kepadatan aktivitas wisata akan dimulai pada H+1 Lebaran dan tingkat okupansi diprediksi lebih dari 80%, bahkan hingga 100% di destinasi favorit.
“Length of stay [LoS] wisatawan intra-provinsi rata-rata 1-2 malam, sedangkan wisatawan dari luar provinsi dapat mencapai 4 malam,” ungkap Sandi.
Sementara itu, untuk pemantauan aktivitas wisata, Kemenparekraf telah menyiapkan Platform Sisparnas (Sistem Informasi Kepariwisataan Nasional) yang dapat diakses melalui https://sisparnas. kemenparekraf.go.id.
Kemudian, untuk masyarakat yang ingin berlibur di desa wisata, dapat mengakses platform Jadesta di mana terdapat 5.280 desa yang berjejaring dengan platform ini.