Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SKK Migas Beri Sinyal Positif Migrasi Kontrak Cost Recovery Blok ONWJ

SKK Migas memberi sinyal positif ihwal rencana peralihan skema kontrak Blok Offshore North West Java (ONWJ).
Platform offshore migas. Istimewa/SKK Migas
Platform offshore migas. Istimewa/SKK Migas

Bisnis.com, JAKARTA — Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memberi sinyal positif ihwal rencana peralihan skema kontrak Blok Offshore North West Java (ONWJ). 

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, Pertamina Hulu Energi (PHE) belakangan telah menyelesaikan komitmen kerja pasti atau KKP yang menjadi persyaratan peralihan kontrak dari gross split menjadi cost recovery. 

“Sekarang dalam kajian tetapi intinya kita lihat salah satu persyaratan di Permen, kalau pindah fiscal term itu KKP-nya harus dilaksanakan, itu sudah dilaksanakan oleh ONWJ,” kata Dwi saat ditemui di DPR, Jakarta, Rabu (27/3/2024). 

Adapun, Blok ONWJ membentang dari Kepulauan Seribu, DKI Jakarta sampai ke Cirebon Utara, Jawa Barat. Luas wilayah kerja ONWJ mencapai 8.279,29 kilometer persegi. Blok migas ini dioperatori oleh PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ).

Blok ONWJ merupakan salah satu lapangan minyak dan gas bumi tertua di Indonesia yang sudah beroperasi sejak 1966 dan masih berproduksi hingga saat ini.

PHE belakanga tengah menyiapkan rencana pengembangan atau plan of developement (PoD) prospek GQX Complex, bagian dari portofolio ONWJ.

Dwi menuturkan lembagannya tengah menanti PoD prospek GQX yang saat ini tengah disusun PHE. Menurut Dwi, potensi minyak yang terpetakan dari prospek itu mencapai sekitar 60 juta barel. 

“Potensi minyaknya kalau tidak salah 60 juta barel, lumayan untuk ukuran sekarang,” tuturnya. 

Selain prospek GQX Complex, terdapat juga potensi cadangan migas skala besar di Lapangan Zulu. Prospek lapangan Zulu telah diidentifikasi pada 1974. 

Pencapaian Blok ONWJ yang dioperatori Pertamina sejak 2009, pada tahun 2023 mencatatkan produksi minyak sebesar 26.580 barel per hari (bopd) atau 91,6% dari target APBN 29.000 bopd. 

Untuk realisasi gas sebesar 73.9 MMscfd dan tidak ada target pada APBN, sementara salur gas terealisasi sebesar 52,4 MMscfd dari target APBN 55 MMscfd atau 95,3%.

Direktur Utama PHE Chalid Said Salim menuturkan pengajuan peralihan kontrak ONWJ itu menjadi krusial untuk melanjutkan kembali investasi pada salah satu aset tua milik perusahaan migas pelat merah tersebut. 

“Apabila dengan gross split sekarang, proses pengelolaannya itu akan minus,” kata Chalid saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII, Jakarta, Rabu (27/3/2024). 

Selain ONWJ, PHE turut mengajukan migrasi kontrak untuk Blok Offshore Southeast Sumatra (OSES), Attaka, dan Tuban East Java. 

“Tentu investasinya itu bisa unlock dari reserves ke production, sampai saat ini dari pemerintah, SKK Migas sangat mendukung,” kata Chalid. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Leo Dwi Jatmiko
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper