Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ratusan Sapi Impor Mati, Bagaimana Stok Daging Jelang Lebaran?

Bapanas blak-blakan mengungkap kondisi stok daging menjelang Lebaran usai ratusan sapi impor dari Australia mati karena diduga terkena wabah.
Petugas Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung memasangkan eartag atau tanda pengenal pada telinga hewan ternak sapi yang telah disuntik vaksin untuk pencegahan penyakit mulut dan kuku (PMK) di kandang peternakan sapi di kawasan Babakan Ciparay, Bandung, Jawa Barat, Senin (27/6/2022). Bisnis/Rachman
Petugas Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung memasangkan eartag atau tanda pengenal pada telinga hewan ternak sapi yang telah disuntik vaksin untuk pencegahan penyakit mulut dan kuku (PMK) di kandang peternakan sapi di kawasan Babakan Ciparay, Bandung, Jawa Barat, Senin (27/6/2022). Bisnis/Rachman

Bisnis,com. JAKARTA - Badan Pangan Nasional (Bapanas) memastikan stok daging sapi cukup untuk memenuhi kebutuhan Ramadan dan Lebaran di dalam negeri.

Hal tersebut disampaikan Kepala Biro Perencanaan, Kerjasama, dan Humas Bapanas, Budi Waryanto, untuk merespons ihwal 100 ekor sapi impor yang mati dalam perjalanan dari Australia ke Indonesia. 

“[Stok daging] Aman,” kata Budi usai menghadiri diskusi publik bertajuk ‘Ketersediaan dan Keterjangkauan Harga Pangan Jelang dan Pascalebaran 2024’, Rabu (27/3/2024).

Budi menuturkan, pemenuhan stok daging tidak hanya berasal dari BUMN saja, tapi juga dari pihak swasta. Oleh karena itu, pihaknya terus melakukan pengecekan ketersediaan stok daging sapi guna menjaga kebutuhan selama Ramadan dan Lebaran.

Kemudian untuk memenuhi kebutuhan daging nasional, pemerintah juga akan menyerap produksi dari dalam negeri. 

Direktur Utama ID Food, Frans Marganda, Tambunan sebelumnya mengungkapkan sebanyak 2.350 ekor sapi hidup asal Australia akan tiba di Indonesia pada Maret 2024 untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Dari total 2.350 ekor sapi impor yang ada, sebagian akan disembelih untuk memenuhi ketersediaan daging segar selama puasa dan Lebaran. Mengingat, impor daging sapi beku Brasil baru tiba di Indonesia usai Lebaran.

Berdasarkan ketentuan dari Kementerian Pertanian (Kementan) sapi hidup tersebut harus digemukkan selama 3 bulan untuk kemudian disembelih dan dagingnya dijual ke pasar.

Namun, ID Food telah meminta keringanan sehingga sapi-sapi dengan berat di atas 500 kilogram bisa segera disembelih untuk memenuhi kebutuhan daging nasional.

“2.350 ekor itu kurang lebih ada 25% kalau nggak salah ada yang udah layak potong,” ujar Frans dalam konferensi pers di Kantor Kementerian BUMN, Rabu (20/3/2024).

Terbaru, Juru Bicara Dewan Eksportir Ternak Australia mengonfirmasi bahwa setidaknya 100 ekor sapi mati dalam perjalanan ke Indonesia. 

Seorang eksportir yang menggunakan kapal Brahman Express menginformasikan kepada pemerintah Australia terkait insiden tersebut.

“Asumsi awal bahwa ini adalah kasus botulisme, dengan hewan yang terkena dampak berasal dari satu peternakan,” kata dewan tersebut, melansir Bloomberg, Selasa (26/3/2024).

Botulisme merupakan salah satu penyakit langka akibat racun dari bakteri Clostridium botulinum yang menyerang sistem saraf. Penyakit ini dapat menyerang semua mamalia, termasuk manusia dan menyebabkan kelumpuhan otot.

Juru Bicara Dewan Eksportir Ternak Australia menyebut, sejumlah upaya tengah dilakukan guna merawat hewan-hewan lain yang mungkin tertular wabah tersebut.

Berdasarkan data pelacakan kapal, kapal Brahman Express berangkat dari Darwin menuju Indonesia pada pertengahan Maret 2024. Dewan eksportir menyebut, sapi-sapi tersebut dipulangkan pada Minggu (24/03/2024).

Departemen pertanian Australia belum dapat memberikan perincian lebih lanjut terkait insiden tersebut. Sementara itu, pemerintah Indonesia belum menanggapi permintaan guna memberikan informasi lebih lanjut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ni Luh Anggela
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper