Bisnis.com, JAKARTA - Sebanyak 100 ekor sapi yang tengah dalam perjalanan dari Australia ke Indonesia tewas di atas kapal diduga akibat wabah penyakit.
Departemen Pertanian Australia menyampaikan, seorang eksportir yang menggunakan kapal Brahman Express menginformasikan kepada pemerintah Australia terkait insiden tersebut.
Dalam pernyataan terpisah, Juru Bicara Dewan Eksportir Ternak Australia mengonfirmasi bahwa setidaknya 100 ekor sapi mati dalam perjalanan ke Indonesia.
“Asumsi awal bahwa ini adalah kasus botulisme, dengan hewan yang terkena dampak berasal dari satu peternakan,” kata dewan tersebut, melansir Bloomberg, Selasa (26/3/2024).
Botulisme merupakan salah satu penyakit langka akibat racun dari bakteri Clostridium botulinum yang menyerang sistem saraf. Penyakit ini dapat menyerang semua mamalia, termasuk manusia dan menyebabkan kelumpuhan otot.
Juru Bicara Dewan Eksportir Ternak Australia menyebut, sejumlah upaya tengah dilakukan guna merawat hewan-hewan lain yang mungkin tertular wabah tersebut.
Baca Juga
Berdasarkan data pelacakan kapal, kapal Brahman Express berangkat dari Darwin menuju Indonesia pada pertengahan Maret 2024. Dewan eksportir menyebut, sapi-sapi tersebut dipulangkan pada Minggu (24/03/2024).
Adapun, Departemen pertanian Australia belum dapat memberikan perincian lebih lanjut terkait insiden tersebut. Sementara itu, pemerintah Indonesia belum menanggapi permintaan guna memberikan informasi lebih lanjut.
Lamanya waktu yang dihabiskan domba dan sapi di laut telah meningkatkan kekhawatiran terhadap pengiriman hewan ternak. Hal tersebut ingin dihentikan secara bertahap oleh pemerintah Australia.
Pada awal 2024, kapal pengangkut lain yang menuju Timur Tengah melalui Laut Merah mendapat kritikan secara luas. Kala itu, kapal tersebut tengah mengangkut 16.000 ekor sapi dan terjebak di laut selama berminggu-minggu usai kapal tersebut dikembalikan karena risiko keamanan. Sebanyak 81 ekor sapi dilaporkan mati.