Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT) mengimbau masyarakat untuk selalu memeriksa kecukupan saldo kartu tol atau e-toll card selama mudik Lebaran 2024.
Anggota BPJT Unsur Masyarakat Tulus Abadi mengatakan, masyarakat pengguna kendaraan roda empat masih kerap terkendala masalah saldo yang kurang saat hendak melakukan transaksi di jalan tol.
Tulus menuturkan, mengacu dari data yang dikeluarkan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR), pada periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023/2024 lalu, terdapat sekitar 28.000 kendaraan dengan saldo kurang pada rentang ruas tol Jakarta hingga Kalikangkung. Adapun, di Gerbang Tol Kalikangkung, pengguna jalan membayar tarif tol dari Cikampek menuju Semarang.
Dia mengatakan, kurangnya saldo kartu tol dapat berimbas pada kepadatan hingga kemacetan kendaraan di gerbang tol. Pasalnya, masyarakat yang kekurangan saldo harus mengisinya terlebih dulu atau meminjam kartu pengendara di belakangnya.
“Itu pun kalau sistem [gerbang tol] terbuka, masyarakat masih bisa meminjam yang di belakangnya. Kalau tidak, itu akan ada jeda aktu bertransaksi dan berimbas ke sisi traffic,” jelas Tulus di Gedung Kemenkominfo, Jakarta pada Senin (25/3/2024).
Oleh karena itu, Tulus mengimbau kepada para pengguna mobil untuk memastikan kecukupan saldo kartu toll atau e-toll card selama mudik Lebaran 2024. Kecukupan saldo saat bertransaksi akan menghemat waktu pengendara dan dapat mengurangi kemacetan di gerbang tol.
Baca Juga
Tulus juga mengimbau masyarakat untuk mengisi saldo kartu tol dalam jumlah yang lebih besar dibandingkan estimasti tarif. Hal ini mengingat adanya kenaikan tarif tol yang diberlakukan oleh sejumlah Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) pada beberapa ruas.
“Kenaikan itu (tarif) juga harus diperhitungkan pemudik. Kalau misalnya biasa mengisi Rp500.000, mungkin bisa dilebihkan sekitar 30%-40% dari nominal awal untuk antisipasi,” kata Tulus.