Bisnis.com, JAKARTA – Badan Logistik dan Rantai Pasok Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Bidang Logistik menjajaki potensi kerja sama dengan Prancis guna meningkatkan kualitas serta peluang investasi di sektor logistik nasional.
Hal tersebut diungkapkan Anggota Badan Logistik dan Rantai Pasok Kadin dan Wakil Ketua Delegasi Kadin, Poppy Zeidra, dalam 2nd Billateral Meeting Indonesia - Prancis di Paris, Prancis.
Poppy mengatakan Prancis merupakan mitra strategis di dunia yang memiliki sistem dan keahlian logistik yang terkenal di Uni Eropa.
Menurutnya, kolaborasi dengan Prancis dapat semakin memperkuat peluang Investasi di sektor logistik untuk operasi pergudangan, green logistic and sustainability program, manajemen rantai pasok yang didukung oleh teknologi informasi, cold chain logistic management dan e-comerce.
Kadin pun membuka peluang sebesar-besarnya untuk eksplorasi bisnis antara kedua negara. Poppy menekankan pentingnya kerja sama antara Indonesia - Prancis untuk menjamin rantai pasok perdagangan sebagai titik fokus pertumbuhan ekonomi biru antar-kedua negara.
“Kami percaya, sinergi aktif dalam pertemuan ini dapat memberikan kontribusi positif juga yang dapat mempromosikan logistik kita dan Potensi Investasi di sektor Maritim Indonesia ke negara-negara Eropa,” kata Poppy, dikutip dari keterangan resmi, Selasa (19/3/2024).
Baca Juga
Dia melanjutkan, dengan dukungan Prancis pada kapabilitas sumber daya manusia hingga teknologi dapat meningkatkan taraf level sistem logistik nasional, terlebih melalui dukungan mitra Prancis seperti TLF – Union Des Entreprises de Transport et Logistique de France.
Poppy melanjutkan, kolaborasi bersama TLF dan mitra strategis potensial lain dapat meningkatkan operasional bisnis, sekaligus mendorong pertukaran pengetahuan kedua belah pihak dalam memahami pasar Asia dan Eropa.
Sementara itu, Ketua Badan Logistik dan Rantai Pasok Kadin, Akbar Djohan mengungkapkan, kehadiran Kadin yang berkolaborasi dengan Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) merupakan salah satu strategi untuk mencari ide dan solusi yang tak dapat dihindarkan dari aneka tantangan mulai dari efisiensi biaya, waktu operasional, sumber daya manusia, digitalisasi, hingga keberlanjutan (sustainability).
Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jodi Mahardi menuturkan pertemuan ini hadir di tengah meningkatnya tantangan global, di tengah krisis perang, proses pemulihan pandemi dan perubahan iklim ekstrem.
Jodi mengatakan, pemerintah Indonesia dan Prancis berkomitmen kuat untuk meningkatkan kemitraan strategis BUMN-swasta yang dapat berkontribusi signifikan untuk pemulihan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan khususnya di sektor bisnis maritim.
Sementara itu, Duta Besar Prancis untuk Indonesia, Fabienne Penone, menekankan Indonesia merupakan salah satu mitra strategis Prancis yang siap mendukung terciptanya iklim bisnis antara kedua negara khususnya di sektor kemaritiman.
Direktur Jenderal Business France, Laurent Saint-Martin, menambahkan Indonesia dan Prancis memilki banyak persamaan terhadap bisnis maritim dan logistik, seperti garis pantai yang panjang, dan ketersediaan pelabuhan.
“Sehingga kemitraan antar kedua negara sudah sepatutnya saling menguntungkan dan saling mendukung,” katanya.