Bisnis.com, JAKARTA — PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) bakal memasok 2,2 juta ton kebutuhan biomassa untuk 47 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) milik holding PLN tahun ini. Volume ini naik 220% dibandingkan realisasi tahun 2023 sebesar 1 juta ton.
Sekretaris Perusahaan PLN EPI Mamit Setiawan mengatakan kebutuhan biomassa dari tahun ke tahun semakin meningkat.
Alasannya,penggunaan biomassa ini mampu mereduksi emisi di PLTU, dan mengurangi porsi penggunaan energi fosil.
"Pada tahun ini kami akan memasok biomassa di 47 PLTU milik PLN Grup. Total kebutuhannya mencapai 2,2 juta ton. Ini naik signifikan dibandingkan realisasi 2023," kata Mamit seperti dikutip dari siaran pers, Sabtu (2/3/2024).
Mamit menerangkan penggunaan biomassa tidak bakal mengerek biaya pokok produksi pembangkit. Harga biomassa yang terjangkau berbanding 1:1 dengan batu bara membuat biomassa relatif ekonomis digunakan.
"Saat ini batubara US$5 sampai 6 sen [sekitar Rp 7.795 - 9.354] per kilo Watt hour [kWh]. Biomassa juga setara dengan itu. Jika dibandingkan dengan EBT lain, biomassa ini yang paling murah," kata dia.
Baca Juga
Reduksi emisi dari penggunaan biomassa ditahun ini ditargetkan bisa mencapai 2,4 juta ton CO2. Meningkat dibandingkan realisasi penurunan emisi pada tahun 2023 sebesar 1,05 juta ton CO2.
Pada tahun depan, akan ada 52 PLTU yang menggunakan biomassa dengan total kebutuhan hingga 10,2 juta ton biomassa.
Untuk bisa menjaga pasokan, berbagai upaya dilakukan oleh PLN EPI. PLN EPI melakukan pemetaan digital untuk mengindentifikasi potensi biomassa yang mendukung perencanaan pasokan sebesar 2,2 Juta Ton pada tahun 2024 dan 10,2 Juta Ton pada Tahun 2025.
Pada Februari 2023, PLN EPI bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DIY, Keraton Yogyakarta, dan masyarakat Gunung Kidul, memanfaatkan lahan seluas 30 Ha dengan penanaman 50 ribu pohon dan pembibitan saat ini siap tanam sebesar 50 ribu pohon. Dimana target panen perdana tahun 2025 sebesar 25 ton/Ha/thn.
"Langkah kerjasama ini sekaligus mampu mendorong peningkatan perekonomian masyarakat. Memanfaatkan lahan tak terpakai, justru bisa memberikan dampak ekonomi sirkular bagi masyarakat," tuturnya.