Bisnis.com, JAKARTA – Mega Agung Sembada (MAS Group) optimistis prospek bisnis properti pada 2024 mampu tumbuh di kisaran 7-10% seiring dengan kondisi politik dan makro ekonomi nasional yang cukup baik.
MAS Group menangkap prospek pasar properti yang tetap terus meningkat dengan menggandeng pengembang asal Jepang, Fujiken Co Ltd untuk membangun hunian perumahan Seion@Serang, Banten
Kerja sama dengan Fujiken ini merupakan yang kedua kalinya. Sebelumnya, MAS Group telah berkolaborasi di Serang mengembangkan perumahan Seion@Serang, Banten.
“Properti sektor perumahan akan tetap menjadi primadona di 2024 karena kebutuhan perumahan masih besar sekali dengan kekurangan [backlog] rumah mencapai 12,7 juta unit, serta adanya tambahan kebutuhan dari end-user sebanyak 800.000 unit setiap tahunnya,” ujar Direktur Mega Agung Sembada (MAS Group) Suwandi Tio, Rabu (28/2/2024).
Kerja sama dengan pengembang Jepang ini akan memberikan knowledge bagi MAS Group terkait etos kerja, teknologi, dan lainnya yang juga akan meningkatkan nilai produk yang akan kita kembangkan bersama Fujiken. Kerja sama ini melahirkan produk baru di dalam kawasan Kota Sutera, Pasar Kemis Tangerang yang memiliki luas 250 hektare.
“Produk kerja sama ini berkonsep klaster di dalam Kota Sutera. Luasnya 5,5 hektare dengan jumlah rumah sebanyak 400-an unit dengan harga mulai dari Rp700 jutaan,” katanya.
Baca Juga
MAS Group optimistis dengan produk baru ini lantaran perusahaan sudah mengembangkan Kota Sutera sejak beberapa tahun lalu.
“MAS Group di tahun ini juga akan mengembangkan beberapa proyek baru lainnya seperti di Cilegon, yaitu perumahan Britania dan Aerum Parc di Bogor, keduanya merupakan rumah dengan harga di bawah Rp1 miliar,” ucap Suwandi.
Sementara itu, President Director Fujiken Co Ltd Hisashi Maki menuturkan, adanya kebutuhan rumah yang cukup tinggi. Indonesia sebagai negara berkembang berbeda dengan yang lainnya karena memiliki potensi geografis cukup luas.
“Selain itu, ada kesamaan visi dan konsep produk dengan MAS Group yang menjadi keyakinan kami bekerjasama,” tutur Hisashi.
Maki menuturkan, Fujiken sudah ada proyek di Vietnam, tetapi peluangnya tak sebesar di Indonesia. Oleh karena itu, pihaknya kembali lagi ke Indonesia dan bekerja sama lagi dengan MAS Group di Tangerang.
“Kami puas dengan kerja sama sebelumnya di proyek Seion@Serang,” ujarnya.
Menurut data Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), sektor properti yang mencakup perumahan, kawasan industri dan perkantoran sepanjang 2023 berada di peringkat keempat sektor dengan realisasi investasi terbesar di Indonesia.
Artinya, investor atau pun pengembang baik di dalam negeri maupun asing masih melihat industri properti di Tanah Air cukup prospektif.