Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Catatan PUPR Untuk Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran

Kementerian PUPR berharap pemerintah selanjutnya dapat merumuskan kebijakan yang mampu mengatasi sejumlah permasalahan terkait penyediaan perumahan.
Foto udara komplek perumahan di kawasan Gading Serpong, Kelapa Dua, Tangerang, Banten, Jumat (11/6/2021). Bisnis/Abdullah Azzam
Foto udara komplek perumahan di kawasan Gading Serpong, Kelapa Dua, Tangerang, Banten, Jumat (11/6/2021). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yakin pemerintahan selanjutnya akan tetap memberikan perhatian khusus pada sektor perumahan. Hal itu dilakukan seiring dengan potensi bisnis properti yang diproyeksi masih sangat besar.

Direktur Jenderal (Dirjen) Pembiayaan dan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna menuturkan, pemerintah ke depan diproyeksi bakal tetap membangun setidaknya sebanyak 3 juta rumah subsidi.

"Berdasarkan pada dokumen visi dan misi para capres dan cawapres 2024-2029, setidaknya sebanyak 3 juta rumah yang diperkirakan akan dibangun oleh pemerintah baru mendatang," jelas Herry dalam Webinar Property Outlook 2024, Selasa (27/2/2024).

Perinciannya, tambah Herry, sebanyak 1 juta rumah akan dibangun pada daerah pedesaan, 1 juta rumah di wilayah perkotaan, hingga 1 juta rumah di daerah pesisir.

Program keberlanjutan pembangunan rumah tersebut bakal dijalankan pemerintah baru dalam rangka melanjutkan program 1 juta rumah yang sebelumnya telah dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Herry juga menjelaskan, hal itu diharapkan mampu menjadi angin segar di tengah harga properti yang terus meningkat karena terbatasnya ketersediaan lahan di Indonesia.

"Kemudian, ketersediaan dana murah yang matching dengan karakteristik [pada bisnis properti] juga menjadi hambatan tersendiri bagi upaya penyediaan perumahan yang terjangkau bagi masyarakat," tambah Herry.

Di sisi lain, komitmen pemerintah selanjutnya dalam menjalankan program perumahan tersebut diharapkan mampu mengatasi masalah terbatasnya jumlah pengembang yang memiliki kualifikasi untuk menjadi mitra bagi pemerintah dan bank penyedia kredit. 

Herry berpesan agar pemerintah selanjutnya dapat merumuskan kebijakan yang mampu mengatasi sejumlah permasalahan tersebut.

"Oleh karenanya, ke depan perlu dikembangkan kebijakan dan inovasi yang lebih inklusif bagi pengusaha di sektor properti berpihak pada masyarakat," pungkas Herry.

Adapun, program 3 juta rumah merupakan satu dari 17 program prioritas yang diusung oleh paslon capres-cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Secara terperinci, keduanya menjamin pembangunan dan renovasi sebanyak 25 rumah per desa/kelurahan per tahun, sehingga total yang dicapai sebanyak 2 juta rumah mulai tahun kedua.

Sementara di perkotaan, Prabowo-Gibran akan menjamin pembangunan 500.000 rumah tapak (landed house) dan 500.000 rumah vertikal atau yang biasa dikenal dengan istilah rumah susun milik (rusunami) dan rumah susun sewa (rusunawa).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper