Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) angkat bicara terkait hasil investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) yang menyebut sejumlah kecelakaan kereta api selama beberapa waktu belakangan disebabkan oleh masalah persinyalan.
Direktur Prasarana Perkeretapian Ditjen Perkeretaapian Kemenhub Djarot Tri Wardhono menuturkan, pihaknya terus berupaya memperbaiki sistem persinyalan pada perkeretaapian nasional. Hal tersebut mencakup pengalihan dari sistem persinyalan mekanik ke elektrik.
Dia mencontohkan, jalur Haurpugur-Cicalengka yang menjadi tempat kecelakaan KA Turangga dan KA Commuterline Bandung Januari 2024 lalu, saat ini tengah dirampungkan pengalihan sinyal dari mekanik ke elektrik. Pemutakhiran sistem persinyalan ini juga dibarengi oleh konstruksi jalur ganda atau double track pada trase tersebut.
“Jadi yang di Cicalengka-Haurpugur tahun ini kita targetkan rampung Juni 2024 pengalihan persinyalannya [mekanik ke elektrik] dan juga double track-nya,” jelad Djarot di Gedung Kemenhub, Jakarta pada Senin (26/2/2024).
Djarot menuturkan, pihaknya juga telah membuat peta jalan atau roadmap terkait proses pengalihan persinyalan dari sistem mekanik ke elektrik. Djarot mengatakan, masih cukup banyak jalur perkeretaapian Indonesia yang menggunakan teknologi persinyalan mekanik.
Meski demikian, Djarot menegaskan persinyalan mekanik memiliki keandalan yang setara dengan sistem mekanik.
Baca Juga
“Sebenarnya keduanya memiliki fungsi yang sama, yaitu menjaga keselamatan perjalanan KA. Walaupun kalau sistem mekanik hanya satu mekanisme saja, ini masih cukup bagus untuk digunakan,” jelas Djarot.
Senada, Plt Direktur Keselamatan Perkeretaapian Ditjen Perkeretaapian Yuwono Wiarco juga menegaskan sistem persinyalan mekanik masih dapat digunakan dalam menjaga keselamatan perjalanan kereta api.
Yuwono mengatakan, ke depannya Kemenhub akan melakukan inspeksi atau ramp check sistem persinyalan mekanik secara rutin. Hal ini merupakan bentuk tindak lanjut rekomendasi yang diberikan oleh KNKT menyusul sejumlah kecelakaan kereta api.
Dia menuturkan, pengujian tersebut terutama akan dilakukan pada jalur dengan sistem mekanik dan elektrik yang terpasang secara berdampingan.
“Jadi tadi pagi kita sudah rapat menindaklanjuti hasil temuan KNKT itu. Salah satunya yang kami tampung itu untuk pengujian persinyalan, akan kami jadwalkan nanti,” kata Yuwono.
Sebelumnya, KNKT memberikan sejumlah rekomendasi kepada Kemenhub dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) menyusul kecelakaan kereta antara KΑ Commuterline Bandung Raya dan KA Turangga.
Investigator Keselamatan Perkeretaapian KNKT Gusnaedi Rachmanas menjelaskan, Stasiun Cicalengka dan Stasiun Haurpugur memiliki sistem persinyalan yang berbeda. Stasiun Cicalengka masih menggunakan blok mekanik, sementara Stasiun Haurpugur menggunakan blok elektrik.
Oleh karena itu, KNKT merekomendasikan kepada Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub untuk memastikan keandalan sistem interface yang menghubungkan blok mekanik dengan blok elektrik.
Edi melanjutkan, pihaknya juga merekomendasikan Kemenhub untuk memastikan tersedianya prosedur terkait pelayanan peralatan blok yang menggunakan sistem interface untuk menghubungkan blok mekanik dengan blok elektrik.