Bisnis.com, JAKARTA - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkapkan penyebab anjloknya KA 75A Pandalungan di emplasemen Stasiun Tanggulangin pada 14 Januari 2024 lalu.
Investigator IK Perkeretaapian KNKT Hertriadi Ismawan menjelaskan hasil investigasi KNKT menemukan adanya kesalahan teknis pada lockbox wesel kereta api.
Hal tersebut kemudian disalahtafsirkan oleh petugas Pengatur Perjalanan Kereta Api (PPKA) Stasiun Tanggulangin sebagai gangguan persinyalan.
Dia menjelaskan, saat dilewati KA Pandalungan, lidah kanan wesel 1 stasiun Tanggulangin dalam keadaan tidak terkunci. Hal tersebut karena lockbox pada wesel 1 sebelah kanan Stasiun Tanggulangin patah.
“Hal ini juga mengakibatkan handel sinyal masuk tidak dapat ditarik untuk memberikan indikasi Aman. Dari pengamatan terhadap komponen lockbox yang patah, diketahui bahwa patahnya lockbox ini diakibatkan oleh defleksi arah vertikal pada jalan rel,” jelas Hertriadi dalam konferensi pers di Kantor KNKT, Jakarta pada Jumat (16/2/2024).
Hertriadi mengatakan, sebelum kecelakaan terjadi, PPKA Stasiun Tanggulangin meyakini wesel 1 dalam kondisi baik karena sudah dilalui kereta lain sebelum Pandalungan. Petugas tersebut juga meyakini wesel 1 mengarah ke Jalur II berdasarkan posisi handel.
Baca Juga
Berdasarkan hal tersebut, PPKA beranggapan gangguan yang terjadi pada saat itu adalah pada persinyalan. Oleh karena itu, petugas pun memutuskan untuk memberikan perintah "berhenti" ke KA Pandalungan melalui Pengendali Perjalanan Kereta Api Terpusat (PPKP).
"Prosedur untuk memastikan kedudukan wesel pada posisi yang benar sebelum pemberian 'Perintah MS' belum secara jelas mengatur terkait langkah-langkah yang harus dilakukan oleh PPKA, sehingga dapat menimbulkan penafsiran yang berbeda," jelasnya.
Hertriadi melanjutkan, hasil pengamatan terhadap patahan lockbox juga memperlihatkan penyebab awal retak adalah tingginya tegangan (stress) pada sisi ujung lockbox. Lokasi awal retak yang berada di sisi ujung lockbox tersebut menunjukkan adanya ungkitan dari batang penggerak wesel.
Dia mengatakan, kondisi ini mengindikasikan adanya ketidakstabilan jalan rel dalam arah vertikal. Sehingga, batang penggerak wesel pun bergerak mengungkit lockbox.